Jogja, dprd-diy.go.id – Dalam rangka persiapan menjelang ajang Putri Pariwisata Indonesia 2024, Andriana Wulandari, S.E., Ketua Komisi B DPRD DIY, menerima audiensi Putri Pariwisata DIY 2024, Ar. Rr. Roselina Risang Sekar Limbangsari, pada Kamis (29/08/2024) di Ruang Transit Gedung DPRD DIY. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan membahas strategi promosi pariwisata DIY yang akan diterapkan oleh Limbang selama kompetisi.
“Saya izin hari ini berkunjung untuk sowan, mohon arahan dan juga diskusi dari Ibu sekalian terkait khususnya bidang pariwisata di Yogyakarta sebagai nanti bekal saya untuk maju ke karantina nasional dan juga menjadi perwakilan DIY untuk menjadi promotor pariwisata di tingkat nasional,” ujar Limbang.
Ajang Puteri Pariwisata Indonesia 2024 dijadwalkan berlangsung dari 24 September hingga 1 Oktober 2024 di Bogor, Jawa Barat. Limbang terpilih sebagai Putri Pariwisata DIY 2024 dan akan mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kompetisi ini. Sebagai seorang arsitek, Limbang memiliki ketertarikan dalam menyoroti sumbu filosofi sebagai salah satu keistimewaan Yogyakarta yang menjadi ciri khas budaya dan pariwisata Yogyakarta.
“Kebetulan pas sekali Ibu tadi membahas tentang Sumbu Filosofi. Jadi, sebenarnya di kompetisi ini mungkin akan jadi fokus saya juga terkait isu itu, karena kan di tahun 2023 kalau tidak salah, itu (Sumbu Filosofi Yogyakarta) dinobatkan sebagai World Heritage Sumbu Filosofi ini. Nah, ini selaras dengan bidang saya Ibu. Jadi, saya bekerja di bidang arsitektur, belajar terkait tata kota, nanti mungkin di video profil terkait pariwisata Jogja, saya akan meng-highlight Sumbu Filosofi itu sebagai salah satu keistimewaan Jogja. Matur nuwun juga sudah di-highlight oleh Ibu, saya jadi merasa makin mantap,” terang Limbang.
Menanggapi hal tersebut, Andriana memberikan dukungan penuh terhadap persiapan Limbang. Pihaknya menekankan pentingnya untuk tetap mempertahankan dan mengedepankan adat istiadat, budaya, serta ciri khas Ngayogyakarta.
“Pastinya DPRD akan support dan apresiasi, terima kasih sudah mempromosikan DIY di ajang yang diikuti Mbak Limbang. Tapi, yang pastinya pesan saya jangan lupa, jangan tinggalkan adat istiadat budayanya Ngayogyakarta. Itu yang harus diutamakan dan ditampilkan agar berbeda. Kalau ditanya di DIY istimewanya di mana sih? Sampaikan ciri khasnya Yogyakarta, bisa tanya di Dinas Pariwisata apa sih yang harus menjadi ciri khas Ngayogyakarta, yang bisa dibawa ke ajang nasional sebagai salah satu ujung promosi Daerah Istimewa Yogyakarta,” ucap Andriana.
Andriana juga memberikan saran dan masukan terkait promosi wisata dan budaya Yogyakarta. Ia juga meminta DIY dipromosikan dari segi kebudayaan, dengan menekankan rasa kegotongroyongan masyarakat dan nilai-nilai unggah-ungguh. Andriana menambahkan bahwa Sumbu Filosofi yang diakui UNESCO juga perlu disampaikan, termasuk keistimewaannya dan sejarahnya, untuk menarik minat pengunjung ke Yogyakarta.
“Ini menjadi catatan juga, sehingga promosi-promosi memang harus digencarkan, salah satunya cukup luar biasa ini melalui Mbak Limbang menjadi Putri Pariwisata DIY melalui Yayasan Eljohn ini ya. Nah, ini nanti nyuwun juga dipromosikan, DIY ini dari segi kebudayaannya, luar biasa rasa kegotongroyongan masyarakatnya, juga unggah-ungguhnya. Selain itu, ada pun Sumbu Filosofi kita ini kan sudah diakui UNESCO, ini nanti juga bisa disampaikan, apa yang membuat istimewa, sejarahnya bagaimana, karena itu akan nenarik bagi wilayah yang lain untuk berkunjung ke Yogyakarta,” papar Andriana.
Pertemuan ini diakhiri dengan harapan bahwa Limbang dapat memberikan performa terbaik dan membawa nama Yogyakarta ke tingkat yang lebih tinggi. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari DPRD DIY, diharapkan dapat membantu dalam mempersiapkan Limbang untuk menghadapi kompetisi dan mempromosikan keindahan serta kekayaan budaya Yogyakarta dengan penuh percaya diri. (dta)
Leave a Reply