Umaruddin Masdar Tekankan Pentingnya Implementasi Perda Pendidikan Pancasila

Bantul, dprd-diy.go.id – Wakil Ketua DPRD DIY, Umaruddin Masdar, S.Ag., melakukan kunjungan kerja ke Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, pada Senin (30/6/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka monitoring pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) DIY Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan nilai-nilai kebangsaan, khususnya di wilayah yang memiliki dinamika sosial cukup kompleks. Dalam pengantarnya, Umaruddin menegaskan pentingnya memastikan implementasi Perda inisiatif DPRD DIY tersebut di tingkat masyarakat.

“Kunjungan ini penting untuk melihat sejauh mana Perda yang merupakan inisiatif DPRD ini benar-benar dijalankan di lapangan. Kami berharap semangat Pancasila menjadi napas dalam kehidupan bermasyarakat di Yogyakarta, terutama di kawasan seperti Sewon,” ujar Umaruddin.

Dalam kesempatan tersebut, Umaruddin mengungkapkan latar belakang lahirnya Perda No. 1 Tahun 2022. Menurutnya, DPRD DIY merasa prihatin karena beberapa tahun lalu Yogyakarta dinilai sebagai daerah dengan tingkat intoleransi tertinggi di Indonesia berdasarkan sejumlah survei nasional.

“Dulu Yogyakarta pernah berada di peringkat satu daerah intoleran. Itu yang membuat kami gelisah. Maka lahirlah Perda ini sebagai upaya memperkuat ideologi Pancasila di tengah masyarakat,” ujarnya. “Pancasila itu ibarat air putih. Tidak mencolok, tapi semua bisa minum. Aman untuk siapa saja. Itulah simbol perekat bangsa.” lanjut Umaruddin.

Ia juga mengumumkan rencana kegiatan Sinau Pancasila yang akan digelar DPRD DIY bekerja sama dengan Kesbangpol pada awal Juli 2025 di Kapanewon Sewon, dengan menghadirkan narasumber dari unsur TNI dan aparat lainnya. 

“Ini langkah konkret untuk memperkuat ideologi kebangsaan di tengah masyarakat,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Umaruddin menyoroti masih ditemukannya praktik yang dianggap tidak sejalan dengan semangat Perda, seperti keberadaan kos-kosan eksklusif yang hanya menerima penyewa dari agama tertentu. 

“Ini bertentangan dengan semangat kebhinekaan. Kalau dibiarkan, bisa berdampak luas terhadap kehidupan sosial, pendidikan, bahkan pariwisata di DIY,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Panewu Sewon, Hartini, S.IP., M.M., menyampaikan bahwa pihaknya telah aktif mengadakan berbagai kegiatan untuk memperkuat wawasan kebangsaan sejak 2024. Salah satunya adalah penyuluhan kepada generasi muda dengan menghadirkan narasumber dari BNNK, Kesbangpol, Polsek, dan Koramil.

“Kami menyasar generasi muda karena merekalah yang akan menjaga masa depan bangsa. Kami ingin Pancasila benar-benar tertanam di hati mereka,” ujar Hartini. 

Ia juga mengungkapkan keprihatinan atas sejumlah kejadian penangkapan terduga teroris di wilayah Sewon dalam beberapa tahun terakhir, yang mendorong penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan masyarakat.

Menurut Hartini, upaya penyemaian semangat kebangsaan dilakukan melalui berbagai kegiatan, termasuk pelibatan sekolah dalam upacara Hari Besar Nasional, pembinaan paskibraka, serta kerja sama dengan forum-forum strategis seperti FKUB, FKDM, dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK).

“Kami menyadari betul bahwa masyarakat di Sewon sangat heterogen, terdiri dari berbagai suku dan latar belakang. Maka penting untuk terus merawat keberagaman ini. Forum-forum itu menjadi wadah penting untuk meredam potensi konflik, meski kami terkendala dalam hal anggaran,” jelasnya.

Kegiatan monitoring ini diakhiri dengan diskusi antara DPRD DIY, pemerintah kapanewon, dan perwakilan tokoh masyarakat. Harapannya, pelaksanaan Perda No. 1 Tahun 2022 dapat diperkuat secara substansial dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, sehingga semangat kebangsaan dan toleransi dapat terus tumbuh di wilayah DIY. (lz/cc)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*