
Jogja, dprd-diy.go.id – Komisi A bersama mitra kerjanya membahas kegiatan Sinau Pancasila di tahun 2022. Rapat yang dipimpin oleh Pimpinan Komisi A, Eko Suwanto dan Suwardi ini dalam rangka mencermati informasi bahwa kegiatan Sinau Pancasila tidak masuk dalam APBD DIY Tahun 2022.
“Kami mendapat info bahwa kegiatan Sinau Pancasila belum bisa (tahun 2022) karena anggarannya tidak ada. Ini sama seperti tahun lalu ada kesalahan atau bagaimana kita perlu konfirmasinya,” ungkap Suwardi memulai pembahasan.
Mewakili Bappeda DIY, Pratama Wahyu Hidayat menyampaikan awal mula kegiatan ini digeser karena pada saat perhitungan RKPD tahun lalu terdapat defisit hingga 37 miliar rupiah. Sehingga TAPD memutuskan untuk dilakukan pemangkasan yang selanjutnya kegiatan Sinau Pancasila dialihkan dalam dana keistimewaan.
Hal tersebut diperjelas oleh Dewo Isnu Broto, Kepala Badan Kesbangpol DIY bahwa kegiatan Sinau Pancasila dipindahkan ke dalam anggaran dana keistimewaan. Ia menjelaskan bahwa terdapat 55 titik pelaksanaan yang sudah terakomodir dalam pokok-pokok pikiran DPRD DIY.
“Setelah pembahasan maka kegiatan Sinau Pancasila, dipindah ke danais (dana keistimewaan). 78 (titik pelaksanaan) belum terakomodir, tapi yang 55 sudah terakomodir,” jelas Dewo.
Mengenai perubahan anggaran dana keistimewaan, perwakilan dari Paniradya Kaistimewan menjelaskan terdapat dua kali perubahan dana keistimewaan dalam satu tahun. Sementara usulan kekurangan titik pelaksanaan yang belum terakomodir ini dapat dimasukkan dalam perubahan dana keistimewaan I.
“Danais ada dua kali perubahan, ini (usulan kekurangan titik) masuk di perubahan I. Maka setelah dibuka sistem perubahan RKPD, nah ini bisa masuk di perubahan APBD murni,” jelasnya.
Anggota Komisi A, Heri Dwi Haryono sangat berharap agar program ini tetap bisa terlaksana pada tahun 2022 seperti yang sudah disepakati sebelumnya dalam APBD DIY tahun 2022. Menurutnya situasi masyarakat saat ini sangat mendesak untuk tetap diadakannya pendidikan Pancasila di tengah masyarakat.
“Sudah damaikah, sudah tentramkah, sudah amankah masyarakat kita ini. Apakah generasi muda kita paham soal keistimewaan dan kebhinekaan. Apalagi di kota di desa, kehidupan beragama sudah mulai merasa tidak aman,” ungkapnya menyampaikan keresahannya.
Ditambahkan oleh Anggota Komisi A lainnya, Stevanus Christian Handoko bahwa kondisi dan situasi di Yogykarta semakin mengancam ketidaknyamanan masyarakat. Menurutnya banyak kasus radikalisme yang sangat marak di sekitar.
“Melihat kondisi di Jogja yang sudah mengkhawatirkan. Kejadian nyatanya sudah sangat jelas. Harus (ditanggulangi) menggunakan aksi nyata, aksi nyata ini adalah (pendidikan) Pancasila,” imbuhnya.
Selanjutnya direvisi oleh Eko Suwanto bahwa kekurangan titik dalam kegiatan Sinau Pancasila ini sebanyak 128 titik. Ia berharap kegiatan ini tetap masuk dalam APBD DIY tahun 2022 sebagaimana yang sudah disepakati sebelumnya. Hal serupa juga diimbau oleh Suwardi untuk menjadi pembahasan lebih lanjut oleh OPD terkait. (fda)
Leave a Reply