
Jogja, dprd-diy.go.id – Beny Suharsono, M.Si., Sekretaris Daerah DIY menyampaikan paparan mengenai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DIY Akhir Tahun Anggaran 2023. Paparan disampaikan dalam rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) BA 9 Tahun 2024 yang diketuai dan dipimpin langsung oleh Andriana Wulandari, S.E.
Beny menjelaskan bahwa Capaian Indikator Tujuan Pemda DIY masih menunjukkan realisasi di bawah target yakni pada angka Inclusive Growth Index (IGI) 2023 yang menunjukkan sebesar 6,01 dengan realisasi sebesar 6,31 atau 95,25%.
“Nilai IGI yang sebesar 6,01 ini mengindikasikan bahwa pembangunan inklusif DIY dikategorikan memuaskan. Tren peningkatan nilai IGI ini menunjukkan perkembangan ekonomi DIY yang disertai dengan menurunnya tingkat kemiskinan serta perluasan akses dan tingkat pengangguran terbuka,” jelas Beny.
Sementara terkait Indikator Kinerja Utama Pemda DIY masih ada 6 indikator yang belum tercapai dari 10 indikator kinerja. Keenam indikator yang belum tercapai yakni Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Williamson, Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Gini, dan Indeks Pembangunan Kebudayaan.
Mengenai Capaian Program Pemda, dari 20 indikator kinerja terdapat 7 indikator kinerja yang belum tercapai 100%. Salah satu indikator yang tidak tercapai yakni adalah Emisi GRK 2023 yang tidak dapat dibandingkan dengan target karena terdapat perbedaan pada metode proyeksi penghitungan.
“Dari 20 indikator yang ada, ada 7 yang belum tercapai 100% salah satunya adalah penurunan emisi GRK 2023 yang ada kendala tidak bisa dibandingkan karena ada perbedaan metode,” ungkap Beny selaku Sekda DIY.
Pada pertemuan ini turut dipaparkan Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Pemda DIY juga Penyelenggaraan Urusan Keistimewaan.
Terkait Program Strategis DIY Beny menyampaikan satu per satu penjelasan mengenai progres, kendala, dan juga solusinya. Beberapa program yang dijelaskan yakni soal Jogja Smart Province, Reformasi Birokrasi, Pelabuhan Tanjung Adikarto, Jogja Agro Park, Bandara YIA, Penataan Kawasan Sumbu Filosofi, Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS), Pembangunan Taman Budaya se-DIY, Revitalisasi TPA Piyungan, Penanggulangan Kemiskinan, Reformasi Kalurahan, Pembinaan Kawasan Perbatasan, serta Pengarusutamaan Gender.
Andriana selaku Ketua Pansus yang memimpin rapat kerja ini menuturkan agar pembahasan LKPJ ini dapat dilakukan dengan optimal agar menghasilkan catatan yang sesuai guna memperbaiki program kerja Pemda DIY.
“Ada beberapa masalah yang tertuang dalam laporan ini, beberapa juga belum mencapai target, perlu kita bahas kita beri catatan untuk perbaikan kita di masa mendatang,” ungkapnya.
Menyoroti soal masalah kemiskinan yang masih menjadi masalah belum tertuntaskan di DIY, Andriana menyebut perlu pembahasan mendalam agar angka kemiskinan bisa menurun. Menurutnya permasalahan kemiskinan ini harus dicari akar masalahnya karena sudah bertahun – tahun menjadi masalah di DIY serta belum terselesaikan.
“Sebuah permasalahan yang memang harus diselesaikan bersama bagaimana agar kemiskinan ini tuntas, harus mencari solusi terkait bagaimana angka kemiskinan bisa menurun,” kata Andriana di hadapan para peserta rapat.
Dr. Aslam Ridlo, M.A.P., Anggota Pansus menyoroti beberapa hal salah satunya mengenai kelanjutan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarta. Menurutnya kajian revitalisasi yang telah dilakukan dahulu harus lebih difokuskan lagi atau perlu dikaji kembali seiring dengan kejelasan tujuan pembangunannya.
Selanjutnya pansus akan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai permasalahan hingga solusi terutama untuk indikator – indikator yang belum tercapai. Andriana berharap pembahasan di dalam pansus nantinya bisa membuahkan catatan yang optimal dan bermanfaat untuk Pemda DIY. (fda)
Leave a Reply