DPRD Cirebon Kunjungi DPRD DIY Bahas Optimalisasi BUMD dan Prestasi Olahraga

Jogja, dprd-diy.go.id – Komisi II dan IV DPRD Kabupaten Cirebon mengunjungi DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari Senin, 09/09/2024, di ruang lobi lantai 1 DPRD DIY. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas optimalisasi pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta peningkatan prestasi olahraga. Rombongan DPRD Kabupaten Cirebon diterima oleh Marlina Handayani, S.Pd., M.M., Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol DPRD DIY serta dihadiri oleh BPKA dan Dikpora DIY.

Dalam forum ini, perwakilan Komisi II dan IV DPRD Kabupaten Cirebon meminta pandangan DPRD DIY mengenai optimalisasi peran BUMD dalam peningkatan PAD serta pengelolaan pembinaan atlet berbakat (PAB) prestasi keolahragaan di Provinsi DIY. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kabupaten Cirebon untuk meningkatkan prestasi olahraga yang dinilai kurang maksimal.

Rahmadian, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, menjelaskan bahwa DIY memiliki lima BUMD, yaitu Perumda Air Bersih TIRTAMARTA, PT Anindya Mitra Internasional (AMI), BUKP DIY, PT Tarumartani, dan PT Bank BPD DIY. Dirinya menjelaskan nilai PAD  PT Tarumartani ada di angka kurang lebih 4 miliar yang itu cenderung kecil jika dibandingkan dengan persentase keseluruhan pendapatan daerah. 

“PT Tarumartani merupakan salah satu perusahaan tembakau, sementara PT Anindya Mitra Internasional (AMI) bergerak di bidang pariwisata, pertambangan, percetakan, dan sistem transportasi, termasuk PT Tugu Transjogja,” ujar Rahmadian.

Terkait dengan peningkatan prestasi olahraga di DIY, Priyo Santoso, M.M., Kepala BPO Dikpora DIY, menjelaskan bahwa BPO Dikpora memiliki Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaan berkelanjutan bagi atlet berbakat selama minimal 10-11 bulan. Para atlet tinggal di asrama selama pelatihan dan mendapatkan pembiayaan dari pemerintah kota.

 “Sebagai bentuk apresiasi, kami memberikan reward senilai 200 juta untuk medali emas, 150 juta untuk medali perak, dan 100 juta untuk medali perunggu,” jelas Priyo Santoso.

Danang Agus, Kasi Olahraga BPO DIY, menambahkan bahwa upaya untuk menghidupkan kembali olahraga masyarakat juga sedang dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi dengan Komite Olahraga Masyarakat (KORMI). (lda/pa)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*