Jogja, dprd-diy.go.id – Sejak 5 November 2020, status Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY tetap berada pada Siaga Level 3. Menanggapi situasi ini, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, S.T., M.Si., meminta agar Pemerintah DIY segera memperkuat upaya mitigasi bencana agar setiap kejadian darurat dapat ditangani dengan cepat.
“Kita tidak berharap terjadi bencana, tetapi lebih baik jika kita sudah siap,” ujar Eko Suwanto saat diwawancarai di ruang rapat Komisi A DPRD DIY.
Ia mendorong BPBD DIY untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang mungkin dipicu oleh aktivitas Gunung Merapi. Eko juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan berbasis keluarga, lingkungan, dan komunitas.
Gunung Merapi sendiri masih aktif dan baru-baru ini mengalami 36 kali guguran lava yang bergerak ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak maksimum 1.900 meter, serta terdengar tiga kali suara guguran dengan intensitas kecil hingga sedang dari Pos Babadan. Mengingat kondisi ini, Eko menegaskan perlunya meningkatkan kewaspadaan secara terus-menerus.
Selain itu, Eko mengatakan bahwa kesiapsiagaan harus didukung dengan alokasi anggaran yang memadai. Komisi A menyambut baik langkah Pemda DIY dalam RAPBD DIY 2025 yang mengalokasikan Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 15 miliar untuk kesiapan bencana.
Langkah kesiapsiagaan sangat dibutuhkan mengingat DIY memiliki berbagai potensi bencana yang dapat terjadi saat ini seperti banjir, cuaca ekstrim, erupsi Gunung Merapi, kekeringan, aliran air banjir.
“Saat ini kita tahu Merapi masih siaga tiga, sehingga perlu untuk terus menerus meningkatkan kewaspadaan, dan mempersiapkan anggaran yang memadai,” ucap Eko Suwanto.
Eko juga menekankan pentingnya sinergi dalam menyerap aspirasi masyarakat terkait isu ekonomi, kebudayaan, pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial yang masih menjadi tantangan utama bagi DIY.
Leave a Reply