Jogja, dprd-diy.go.id – Semakin meningkatnya kasus Covid-19 di DIY mengingatkan kembali akan strategi pencegahan dan penanganan Covid-19 di DIY. Dinas Kesehatan DIY menyatakan adanya penambahan tenaga kesehatan sebanyak 251 orang dalam rangka menghadapi momen liburan akhir tahun mendatang.
“Sudah ada pengajuan untuk tenaga kesehatan sebanyak 251 orang yang sudah disetujui Kementrian Kesehatan, terdiri dari dokter spesialis paru, epidemolog, perawat dan radiolog,” ungkap Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Trisno Agung Wibowo.
Trisno menyampaikan pentingnya antisipasi penularan Covid-19 saat momen liburan akhir tahun mendatang. Menurut Trisno, ditemukan jumlah tertinggi pasien Covid-19 didominasi oleh usia produktif yang tentunya terpengaruh oleh tingginya mobilisasi.
“Berdasarkan fakta di lapangan kita temukan ternyata kasus Covid-19 ini banyak (pasien) di usia produktif. Ini tidak lain karena tingginya mobilisasi yang semakin meningkatkan penyebaran Covid-19,” terangnya.
Berdasarkan keterangannya kasus Covid-19 kini telah merambah dalam klaster pondok pesantren, perkantoran, bahkan keluarga. Trisno menyarankan untuk tetap mematuhi aturan pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 guna menekan kenaikan jumlah kasus Covid-19 dan adanya klaster baru.
“Untuk menekan kasus (Covid-19) tetap ikuti protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Imunitas tubuh juga perlu ditingkatkan seperti dengan olahraga teratur dan konsumsi vitamin,” tambahnya.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Danang Samsurizal menjelaskan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di DIY masih tergolong tinggi. Pasalnya pada tanggal 24 November 2020 sebanyak 150 kasus bertambah sehingga total kasus menjadi 5.453 kasus. Danang mengungkapkan meskipun begitu angka kesembuhan (recovery rate) di DIY relatif tinggi mencapai 75,37%.
“Ya ini kita sampaikan bahwa hingga kemarin (24 November 2020) angka kasus Covid-19 di DIY ini sebanyak 5.435 kasus. Tapi kita ini termasuk recovery rate tinggi sekitar 75,37%,” ungkapnya.
Ia melaporkan hingga saat ini ketersediaan ruang perawatan Covid-19 di DIY masih mencukupi. Berdasarkan data 25 November 2020 termpat tidur kritikal tersisa 9 dari total 49, sementara non kritikal tersisa 48 dari total 404.
Danang menambahkan di tengah pandemi seperti saat ini, BPBD DIY juga sedang menangani adanya kemungkinan letusan Gunung Merapi. Ia berharap dukungan agar BPBD DIY mampu menangani seluruhnya secara maksimal.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY menegaskan untuk bersama menjaga lonjakan kasus Covid-19 pada momentum liburan panjang akhir tahun nanti. Eko juga mengingatkan kembali bahwa kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi pada momentum pilkada Desember mendatang.
“Desember nanti perlu kita ingat tidak hanya momentum libur akhir tahun yang perlu diwaspadai, namun juga ada momentum pilkada serentak yang tentu mengundang banyak kerumunan,” imbuh Eko.
Eko mengimbau gugus tugas untuk memastikan ketersediaan perawatan kesehatan terutama untuk menghadapi kedua momen pada Desember nanti. Ketua Komisi A ini juga mengharapkan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan terus ditingkatkan dalam upaya penanganan Covid-19.
“Sejak wabah terjadi, jumlah tenaga kesehatan tak bertambah dan ruang perawatan terus berkurang karena kasus naik signifikan,” ujarnya.
Sementara itu Eko menilai perlunya Pemda DIY melakukan upaya peningkatan kedisiplinan masyarakat, dalam menegakan protokol kesehatan. Kepada gugus tugas Eko meminta agar lebih tegas dalam mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
“Pusat-pusat keramaian diawasi, dikontrol. Harapan saya masyarakat tidak kehilangan tingkat kedisiplinan. Kita tidak boleh menyerah, harus bangkit,” Eko menyampaikan harapannya dalam kegiatan Diskusi Wartawan unit Sekretariat DPRD DIY, Rabu (25/11/2020). (fda)
Leave a Reply