Sleman, dprd-diy.go.id – Perlahan tapi pasti perekonomian Indonesia mulai pulih kembali semenjak adanya pandemi Covid-19. Sektor-sektor penting seperti perindustrian dan pariwisata yang dahulu terpaksa berhenti akibat adanya kebijakan lock down perlahan mulai pulih kembali.
Kamis (02/02/2023), Komisi B selaku komisi yang mengurusi Bidang Perekonomian dan Keuangan melakukan pemantauan kondisi dan pengawasan kegiatan wisata Tebing Breksi. Kunjungan ini dipimpin oleh Dr. H. Aslam Ridlo, M.AP. Sekretaris Komisi B berserta para jajarannya.
Pada kesempatan tersebut, pihak Pemerintah Kalurahan Sambirejo yang diwakili oleh Mujimin S.Sos. menyampaikan bahwa Kalurahan Sambirejo sangat berterimakasih terhadap DPRD DIY khususnya Komisi B. Sebab sejak tahun 2017 Kalurahan Sambirejo banyak menerima dukungan kegiatan dari Komisi B, sehingga pada saat ini tercipta kawasan Wisata Tebing Breksi.
Pihak pengelola mencatat terdapat 1.6 juta kunjungan wisata pada tahun 2019, pada 2020 kunjungan 2020 menurun sekitar 500 ribu pengunjung. Pada puncak pandemi Covid-19 di tahun 2021, selama setahun tebing breksi hanya mendatangkan 180 ribu pengunjung saja.
Di tengah minimnya pengunjung yang masuk pada saat pandemi, pemeliharaan aset wisata terus dilakukan. Pengelola mengalokasikannya sebanyak 75% dari pemasukan untuk pemeliharaan dan 25% masuk ke Bumdes sebagai nilai share provit, karena pada dasarnya tanah potensi wisata sebesar 33 hektar di kawasan breksi adalah milik tanah kas desa.
Saat ini Tebing Breksi sudah menjadi salah satu yang paling banyak dikunjungi di daerah Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari Pendapatan Hasil Daerah (PAD) Kalurahan Sambirejo yang mencapai Rp 1,2 miliar pada tahun 2019. Hingga saat ini wisata tebing breksi sudah memperkerjakan 140 karyawan.
Aslam Ridlo sangat mengapresiasi prestasi yang sudah dicapai oleh Kalurahan Sambirejo, terlebih terhadap pengelola destinasi wisata Tebing Breksi. Masyarakat sekitar yang dahulu mayoritas mata pencahariannya adalah penambang sekarang telah berubah menjadi pelaku usaha karena adanya objek wisata Tebing Breksi.
“Tebing Breksi adalah destinasi yang dikelola secara terintegrasi dengan desa yang mana hal tersebut dapat menjadi contoh-contoh bagi daerah wisata lainnya,” ujar Aslam Ridlo menyampaikan apresiasinya.
Hal tersebut dikatakan Aslam Ridlo menjadi nilai lebih bagi masyarakat Kalurahan Sambirejo. Selain itu, Aslam Ridlo juga mengapresiasi kinerja pengelola kawasan wisata Tebing Breksi yang berhasil menjaga properti mereka dengan cara menyisihkan pendapatan mereka untuk digunakan pada kegiatan pemeliharaan properti dikawasan Tebing Breksi.
“Becana akan selalu datang tanpa adanya undangan atau pemberitahuan dan apa yang sudah dilakukan oleh pihak pengelola kawasan Tebing Breksi akan kami jadikan contoh terhadap pengelola destinasi yang lain,” ujar Aslam Ridlo dalam masukannya.
Reda Refitra Safitrianto, Anggota Komisi B juga mengapreasiasi hasil kerja keras masyarakat Kalurahan Sambirejo yang berhasil bertahan di masa-masa Covid-19 yang lalu. Reda juga ikut mendukung kinerja pengelola destinasi wisata Tebing Breksi dengan memberikan pendampingan program Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman (HID MAMA).
Hal tersebut dilakukan karena banyaknya yang mengeluhkan kurangnya pasokan air di kawasan tersebut. Di sisi lain pada saat musim kemarau pasokan air di Kalurahan Sambirejo sangat sedikit jumlahnya. Sehingga masyarakat mengatasi permasalahan tersebut dengan cara membeli air yang dihargai sebesar Rp8.000 per kubik untuk Kalurahan Sambirejo dan Rp9.000 per kubik untuk kawasan Tebing Breksi.
“Silahkan nanti saya bantu pendampingan HID MAMA yang mana pada program tersebut akan menghibahkan mesin atau pompa yang berisi saringan-saringan micro yang membuat air tersebut dapat dikonsumsi. Selain itu, hal ini akan menjadi ciri khas tersendiri bagi Breksi jika nantinya HID MAMA sudah ada di kawasan ini,” ujar Reda dalam penyampaiannya. (ham)
Leave a Reply