Komisi C DPRD DIY mengapresiasi rencana pembangunan dan pengembangan tol Jogja-Bawen yang memisahkan beberapa kawasan di Sleman. Apresiasi ini terungkap saat Komisi yang membidangi di bidang infrastruktur melakukan kunjungan lapangan belum lama ini di kecamatan (kelurahan) di Kapanewon Tempel, Sleman, Yogyakarta.
“Terima kasih kami jadi tahu dengan proyek jalan tol ini. Sebelum ada paparan ini kami tidak mengetahuinya,” ungkap Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga yang memimpin jalannya peninjauan.
Gimmy menyebutkan beberapa informasi yang menurutnya penting. Antara lain, target pembangunan tol Jogja-Bawen berlangsung selama dua tahun. “Rencana selesai pada 2023.”, jelasnya
Tol Jogja-Bawen melewati tiga Kapannewon di Sleman. Yaitu Mlati, Seyegan dan Tempel. Untuk pembebasan lahan atau pembebasan lahan, perlu disiapkan anggaran Rp 1 triliun. Total pendanaan mencapai hampir 8 triliun rupiah. “Untuk DIY, rasionya 12% dari seluruh dana pembebasan lahan jalan tol,” kata Gimmy.
Krido Suprayitno, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, menjelaskan 992 bidang tanah sudah dihitung untuk dibebaskan. Selain tanah milik warga, ada juga tanah yang digunakan untuk Tanah Kas pedesaan. Luas lahan yang diukur adalah 49,62 hektar. Sedangkan tol Jogja-Bawen yang melewati DIY sepanjang 8 kilometer.
nantinya, sebagian besar jalan tol akan berada di atas selokan Mataram. “Bangunannya melayangdi atas air, sehingga fungsi selokan tidak akan berubah.”.
Secara detail Krido mengungkapkan,trase tol Jogja-Bawen ini melintasi tiga kapanewon, tujuh kalurahan dan 28 padukuhan. Yakni Kapanewon Mlati, Seyegan dan Tempel.
Di Kapanewon Tempel meliputi Kalurahan Banyurejo, Tambakrejo, dan Sumberrejo. Lalu Kapanewon Mlati melintasi Kalurahan Tirtoadi. Sedangkan di Seyegan meliputi Kalurahan Margokaton, Margodadi dan Margomulyo.
Saat ini proses yang tengah berjalan adalah pemasangan patok. Proses pemasangan patok ini dilakukan secara simbolis. Diawali dengan pengecoran semen oleh Gubernur DIY Hamengku Buwono X.
Pembangunan tol Jogja-Bawen dikerjakan konsorsium BUMN di bawah PT Jasa Marga. Dalam acara itu Direktur Teknik PT Jasa Marga Jogja Bawen (JJB) Oemi Vierta Moerdika menjelaskan kompensasi uang pembebasan lahan dibayarkan mulai Mei 2021. “Kami jadwalkan rampung September tahun ini,” terang dia.
Tol Jogja-Bawen mencapai panjang 75,8 kilometer. Biaya investasi Rp 14 triliun dengan masa konsensi selama 40 tahun. Tol tersebut melewati Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Untuk Jawa Tengah sepanjang 67 kilometer. Melalui Kabupaten Semarang, Temanggung, Magelang dan Kota Magelang.
Anggota Komisi C DPRD DIY Agus Sumaryanto meminta pembangunan tol Jogja-Bawen harus memberikan manfaat bagi rakyat. Di samping itu harus bisa ikut menggerakkan perekonomian dan pariwisata DIY. “Jogja itu kota wisata. Terkenal juga sebagai kota gudeg,” ujarnya. Sedangkan anggota Komisi C lainnya Ispriyatun Katir Triatmojo mengingatkan agar proses dan tahapan pembangunan jalan tol Jogja-Bawen mengikuti aturan.
Leave a Reply