Komisi II dan Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Kunjungi DPRD DIY

Jogja, dprd-diy.go.id – DPRD DIY menerima kunjungan kerja dari DPRD Kalimantan Timur pada Jumat (18/10/2019). Kunjungan kerja yang diikuti oleh Komisi II dan Komisi IV DPRD Kalimantan Timur ini diterima oleh Huda Tri Yudiana dan Anton Prabu Semendawai selaku Pimpinan DPRD DIY.

Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Veridyana Huraq menyampaikan bahwa kedatangan ini dalam rangka untuk mempelajari proses pengawasan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Puji Hartadi bahwa komisinya ingin mencari tahu gambaran DPRD DIY melakukan penganggaran soal pendidikan. 

Menanggapi hal tersebut, Anton mengatakan bahwa DIY berbeda karena memiliki UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Keistimewaan ini meliputi pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, adanya lima kedinasan khusus di DIY, serta dana kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.

“Apalagi soal pendidikan dan tata ruang, dana istimewa banyak juga digunakan untuk hal ini. Pendidikan di kami juga berasal dari dana istimewa, bagaimana pun dana ini kembali untuk menyejahterakan rakyat. Kalau dari dana kami sangat terbantu dari adanya dana keistimewaan,” terang Anton.

“Di DIY ada Perda Nomor 10 tahun 2013 khusus pendanaan pendidikan. Kita dana pendidikan juga ada dari danais dan dana CSR. Kami tetapkan dari pusat kan minimal 20 persen dana untuk pendidikan, di DIY bisa sampai hampir 22 persen dari total dana kita,” lanjut Umaruddin Masdar.

Sementara Danang Wahyu Broto mengatakan bahwa terkait dengan pariwisata di DIY wisatawan nasional pada tahun 2019 mencapai 5,9 juta jiwa dan wisatawan mancanegara mencapai 400 ribu sampai 4,5 juta jiwa.

“Pendapatan dari sektor pariwisata, sebenarnya tidak terlalu banyak. Hanya saja kami support terutama untuk meningkatkan UMKM sekitar pariwisata. Adanya pariwisata yang pesat mendukung roda perekonomian masyarakat yang didukung oleh Disperindag,” ungkap Ketua Komisi B ini.

Anton kembali menjelaskan bahwa di DIY sangat mendukung dan terus mengembangkan sektor pariwisata dan budaya. “Kita mulai pemerataan dengan rute khusus dari Gunung Kidul langsung ke bandara, lalu membelah Pegunungan Menoreh menuju ke Borobudur. Kami juga siasati seperti pantai dibuat menjadi tempat pameran. Kita banyak ikut misi kebudayaan seni-seni ke luar negeri, sehingga Jogja lebih terkenal.” (fda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*