Jogja, dprd-diy.go.id – Kunjungan dalam daerah komisi C DPRD DIY terkait dengan monitoring terhadap revitalisasi saluran air cagar budaya selokan Mataram pada rehabilitasi jaringan irigasi Selokan Mataram 1 dan 2 telah diselenggarakan pada Kamis (15/09/22) bertempat di Pantok Wetan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo. Pada kunjungan tersebut telah dihadiri oleh pimpinan dan anggota komisi C DPRD DIY, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Kepala Dinas PUP & ESDM DIY, Kabid SDAD Dinas PUP & ESDM serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam kunjungan tersebut, Antyarsa Ikana Dani selaku Kepala Satker OP BBWS Serayu Opak memberikan tanggapan mengenai alasan diadakan kegaiatan rehabilitasi di Karang Talun setelah 40 tahun yang lalu yang hingga akhirnya diadakan kegiatan rehabilitasi secara menyuluruh pada saat ini.
“Saluran air di Karang Tarun terdiri dari induk Karang Talun, Induk Selokan Mataram, Induk Van Der Wijck itu baru diperbaiki rehabilitasi. Jadi memang kondisinya sudah sangat lama dan kendala khususnya di Selokan Mataram sesuai dengan peraturan daerah harus dikeringkan lima tahun sekali. Sehingga dari beberapa keajadian tersebut, akhirnya ada kegiatan rehabilitasi di Karang Talun secara menyeluruh,” Pungkasnya.
Antyarsa juga memberikan penjelasan mengenai luas saluran air di induk Karang Talun 3,2 km, saluran air induk Selokan Mataram 30,9 km, saluran air induk Van Der Wijck 3,57 km.
“Di wilayah tersebut yang sekiranya perlu untuk diadakan perbaikan harus segara dilakukan perbaikan, namun yang masih baik hanya kita poles saja dan yang berbeda pada rehabilitasi pada kali ini selain melakukan perbaikan, kita juga memasukkan konsep estetika dalam hal ini kaitannya untuk mendukung pariwisata ” Ujar Antyarsa.
Ia mengharapkan dengan adanya sentuhan estetika tidak hanya digunakan secara fungsi untuk sarana dan prasana sumber daya air tetapi juga bisa untuk mendorong sektor pariwisata provinsi DIY dan keindahan.
Antyarsa juga mengatakan sudah berjalan satu tahun yang lalu dalam melakukan pelaksanaan sosialisasi terkait dengan rehabilitasi saluran air dan akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan instansi yang terkait sehingga harapannya dengan hal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat provinsi DIY dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Revitalisasi pembangunan dan rehabilitasi saluran air selokan Mataram ini telah berjalan sejak Juni 2021 dan akan berakhir pada Desember 2023. Sehingga membutuhkan kurang lebih 1,5 tahun lagi untuk mengoptimalkan hal tersebut.
Kuji Murtiningrum selaku Kepala Satuan Kerja PUPR mengatakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2023 akan ada pemberhentian saluran air di selokan Mataram dan ada pemberhentian saluran air di Van Der Wijck pada bulan Oktober nanti. Dikarenakan banyaknya masyarakat sekitar membuang sampah sembarangan.
Dengan hal itu, Kuji Murtiningrum meminta komisi C untuk membantu mengubah mindset kepada masyarakat DIY dan sekitarnya untuk tidak membuang sampah sembarangan di sekitar selokan Mataram karena tempat tersebut merupakan tempat air irigasi.
Gimmy Rusdin selaku Ketua Komisi C DPRD DIY juga mendukung revitalisasi pembangunan dan rehabilitasi saluran air selokan Mataram dan selokan Van Der Wijck. “Selokan Mataram termasuk selokan pusaka sehingga ada sejarah yang begitu penting bagi kita generasi penerus” ungkapnya. (Ae/Lsn)
Leave a Reply