Jogja, dprd-diy.go.id – Pada 20 Mei 1908, lahir organisasi bernama Boedi Oetomo, yang mana di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang dapat menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang dirayakan hari ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah DIY, Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo yang bertindak sebagai Inspektur Upacara melalui sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI pada Senin (20/05/2024) di Lapangan Panahan Kenari, Kota Yogyakarta. Pimpinan DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, S.H., M.Kn. dan Ir. Atmaji juga turut hadir dalam upacara tersebut.
Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad lalu, saat ini masyarakat dihadapkan dengan beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi salah satu penanda zaman baru.
“Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner,” ujar Rachmad.
“Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat. Teknologi digital, misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini. Teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia,” imbuhnya.
Adanya pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi tantangan telah dapat dihadapi bersama. Kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti. Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air.
Kebangkitan kedua menjadikan sebuah momen penting, di mana masyarakat harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri dan keyakinan. Saat ini, kemajuan telah terpampang di depan mata, kesempatan yang demikian harus diraih untuk memastikan impian sebagai sebuah bangsa.
“Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”,” tutup Rachmad. (dta)
Leave a Reply