Jogja, dprd-diy.go.id – Berlangsung forum diskusi yang dilaksanakan pada Selasa (31/10/2023) membahas mengenai kelanjutan forum dan penguatan kelembagaan Posyandu khususnya pada bagian pendanaan. Selain itu, juga dibahas soal keterkaitannya dengan perkembangan kesehatan dan usulan rencana peraturan daerah (perda) yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
Diskusi dipimpin oleh Nurcholis Suharman, S.I.P., M.SI sebagai Anggota Komisi D, serta menghadirkan Provita Niekeen Chrisdiyana sebagai Tenaga Ahli Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat yang diwakilkan oleh Kabid Pemberdayaan Masyarakat oleh Dra. Sungkawati Budi Rahayu, M.Si, Reno Candra Sangaji, S.I.P M.IP. sebagai Pimpinan Lurah Condongcatur, Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Biro Tata Pemerintahan, dan para kader dari Berbah, Mlati, dan Seyegan.
“Dengan adanya forum lanjutan ini kami berharap, para kader bisa memunculkan gagasan baru terkait dengan masalah yang dihadapi oleh Posyandu sebagai fungsi untuk mensejahterakan dan memajukan Posyandu bagi masyarakat,” ungkap Nurcholis.
Pemaparan materi yang disebutkan oleh Provita menyebutkan bahwa sedang dilakukan kajian aspek serta reposisi “Pokjanal Posyandu” untuk diubah menjadi “Kelompok Kerja Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu”. Hal ini masuk dalam Rancangan Keputusan Menteri Dalam Negeri.
Dukungan kalurahan dan kepala desa juga dibutuhkan demi keberlangsungan kegiatan Posyandu pada desa-desa setempat. Seperti yang diungkapkan Sungkawati, “Dengan adanya Posyandu yang masuk kedalam LKK, Lurah wajib mendanai tetapi dengan catatan sesuai dengan kemampuan kalurahan itu sendiri,”
Pada pemaparan materinya, Sungkawati juga menekankan kembali terkait dengan Permendagri 18 Tahun 2018 bahwa Posyandu sudah masuk sepenuhnya ke dalam LKK.
“Sesuai dengan kelanjutan forum yang lalu, Peraturan Daerah tentang posyandu juga diharapkan untuk bisa segera terwujud demi dapat mencukupi, mensejahterakan, dan berkapasitas tinggi bagi Posyandu,” ujar Reno dalam pemaparan materinya.
Dilanjutkan dengan sesi diskusi oleh para kader-kader, banyak permasalahan yang dikeluhkan dari masalah bantuan dana transport, kader jarang dilibatkan dalam musyawarah dusun, perlu adanya pelatihan public speaking, masalah anggaran honor para kader, alat kesehatan yang kurang memadai, dan permasalahan lainnya. Gagasan yang telah disampaikan kader semua sudah terjawab oleh kedua narasumber yaitu Provita dan Sungkawati.
“Kader-kader merupakan relawan dan pejuang, sungguh luar biasa bapak ibu sekalian. Saya akan memperjuangkan semangat yang sudah bapak ibu bentuk demi memajukan Posyandu yang berada di DIY,” merupakan tanggapan akhir dari forum diskusi kali ini oleh Nurcholis. (rav)
Leave a Reply