
Jogja, dprd-diy.go.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dr. Raden Stevanus Christian Handoko, S.Kom.,M.M, kembali menyerukan langkah strategis dan komprehensif bagi DIY untuk menghadapi potensi guncangan ekonomi global efek dari kebijakan import tax Presiden Trump.
Mengingat data yang menunjukkan bahwa mayoritas atau sekitar 40% ekspor DIY saat ini bergantung pada pasar Amerika Serikat, Dr. Raden Stevanus menekankan bahwa diversifikasi pasar yang terukur dan didukung oleh teknologi canggih seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan Big Data Analytics adalah kunci mutlak untuk ketahanan ekonomi jangka panjang.
Dalam pernyataan terbarunya, Dr. Raden Stevanus yang juga merupakan lulusan Doktor (S3) Strategic Management, menyampaikan analisis yang lebih mendalam mengenai urgensi diversifikasi pasar berbasis data.
“Ketergantungan yang begitu signifikan pada satu pasar membuat ekonomi DIY sangat rentan terhadap perubahan kebijakan perdagangan di negara tersebut. Namun, diversifikasi pasar tidak boleh dilakukan secara serampangan. Kita membutuhkan data yang akurat untuk mengidentifikasi pasar potensial yang paling menjanjikan bagi produk-produk unggulan DIY. Inilah peran krusial AI dan Big Data Analytics,” ungkap Dr. Raden Stevanus.
Lebih lanjut, Handoko menguraikan lima pilar utama yang perlu menjadi fokus Pemprov DIY dan para pelaku usaha, dengan penekanan pada pemanfaatan AI dan Big Data Analytics:
Diversifikasi Pasar yang Agresif dan Terukur (Didukung Big Data):
“Kita tidak bisa lagi mengandalkan intuisi semata. Pemprov DIY harus proaktif mengumpulkan dan menganalisis Big Data mengenai tren permintaan global, preferensi konsumen di berbagai negara, regulasi impor, dan daya saing produk serupa. AI dapat membantu memproses data ini secara efisien dan mengidentifikasi pasar-pasar dengan potensi pertumbuhan tertinggi dan risiko terendah. Fokus pada negara yang menjadi sister city dari DIY seperti dan negara lainnya di ASEAN, Asia Timur, Australia, Uni Eropa, dan pasar negara berkembang lainnya harus didasarkan pada insight yang dihasilkan oleh Big Data Analytics,” jelas Dr. Raden Stevanus.
Penguatan Keunggulan Produk Lokal Berbasis Data (Didukung AI):
“Untuk bersaing di pasar global yang beragam, kita perlu memahami apa yang dicari konsumen di setiap target pasar. AI dapat menganalisis preferensi desain, fitur, dan kualitas yang diminati di berbagai negara. Informasi ini harus menjadi landasan bagi inovasi produk dan peningkatan standar kualitas agar sesuai dengan permintaan pasar yang berbeda-beda.”, ujar Dr. Raden Stevanus.
Akselerasi Digitalisasi dengan Target Pasar yang Tepat (Didukung AI & Big Data):
“Platform digital membuka akses ke pasar global, namun kita harus menargetkan platform dan strategi pemasaran digital yang paling efektif untuk setiap pasar. Big Data Analytics dapat membantu mengidentifikasi platform e-commerce dan media sosial yang paling populer di negara target, serta preferensi bahasa dan konten konsumen. AI dapat mempersonalisasi kampanye pemasaran digital agar lebih efektif dan efisien”, ungkap Dr. Raden Stevanus.
Optimalisasi Kecerdasan Buatan (AI) untuk Keunggulan Kompetitif:
“AI bukan hanya untuk pemasaran. AI dapat mengoptimalkan rantai pasok untuk setiap pasar tujuan, memprediksi permintaan secara akurat berdasarkan data pasar global, dan bahkan membantu dalam personalisasi produk sesuai dengan preferensi konsumen di negara tertentu. Ini akan memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan”, ujar Dr. Raden Stevanus
Pemanfaatan Big Data Analytics untuk Keputusan Strategis:
“Setiap langkah diversifikasi pasar harus didasarkan pada pemahaman data yang mendalam. Big Data Analytics memungkinkan kita memantau kinerja ekspor di berbagai pasar secara real-time, mengidentifikasi tren yang berkembang, dan menyesuaikan strategi dengan cepat. Ini termasuk memahami perubahan regulasi, fluktuasi permintaan, dan aktivitas kompetitor di pasar target”, ungkap Dr. Raden Stevanus.
Sebagai anggota DPRD DIY, Dr. Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom., M.M menegaskan komitmennya untuk mendorong Pemprov DIY dalam mengadopsi pendekatan berbasis data dan teknologi ini, seperti usulan Perda Yogyakarta Smart Province/Region.
“Kita tidak bisa lagi bertindak tanpa panduan yang jelas dari data. Dengan memanfaatkan kekuatan AI dan Big Data Analytics, kita dapat membuka peta jalan yang lebih akurat dan efektif untuk diversifikasi pasar, menjadikan DIY sebagai pemain ekspor yang tangguh dan adaptif di kancah global. Ini bukan hanya tentang mencari pasar baru, tetapi mencari pasar yang tepat, dengan produk yang tepat, dan melalui saluran yang tepat, semuanya didukung oleh data,” pungkasnya.
Leave a Reply