Jogja, dprd-diy.go.id – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DIY Tahun Anggaran 2024 dalam agenda rapat paripurna, Kamis (27/3/2025), yang dipimpin Ketua DPRD DIY, Nuryadi, S.Pd.
Secara garis besar, LKPJ Gubernur DIY tahun 2024 menggambarkan hasil pelaksanaan rencana pembangunan, sebagaimana termuat dalam RKPD DIY tahun 2024 serta APBD DIY tahun 2024, yang merupakan tahun ke-dua pelaksanaan RPJMD DIY periode 2022-2027. Ruang lingkup yang dilaporkan dalam dokumen LKPJ Gubernur DIY tahun 2024 ini, merujuk pada Permendagri Nomor 19 tahun 2024.
Dalam penghantarannya, Sri Sultan menyatakan realisasi Pendapatan Daerah tercapai 101,93% dari target atau bisa dikatakan terealisasi sebesar Rp6,025 triliun. Capaian yang telah berhasil terealisasi tersebut ditopang dari capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024 sebesar Rp2,481 triliun dan meningkat sebesar Rp112,8 miliar atau 4,76% dibandingkan dengan realisasi PAD tahun 2023.
”Hal ini dikarenakan pendapatan dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah dapat melebihi target yang ditetapkan,” ungkap Sri Sultan.
Jika ditinjau dari sisi belanja, Sri Sultan mengungkapkan realisasi belanja mencapai Rp5,680 Triliun atau sebesar 94,65% dari Total Belanja yang ditetapkan Pemda DIY sesuai APBD tahun 2024, yakni sebesar Rp6,001 Triliun. Realisasi Belanja pada tahun 2024 tersebut mengalami penurunan secara nominal dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp27,585 miliar.
”Persentase realisasi belanja ini diharapkan memberikan peningkatan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan, baik urusan wajib,pilihan, maupun penunjang,” Sri Sultan menjelaskan.
Pada Tahun Anggaran 2024, Pemda DIY mendapatkan alokasi Tugas Pembantuan dari Pemerintah Pusat melalui 6 Satuan Kerja TP dari enam Kementerian yang mana alokasi anggaran seluruhnya sebesar Rp42,75 Milyar. Anggaran ini mengalami penurunan sebesar 15,8% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari pagu anggaran TP tahun 2024, realisasi fisik yang tercapai adalah sebesar 100,2% dengan realisasi keuangan sebesar 98,52%.
Pelaksanaan urusan Keistimewaan merupakan satu kesatuan dengan pembangunan daerah secara keseluruhan. Kolaborasi pelaksanaan urusan Keistimewaan diharapkan dapat memberikan akselerasi bagi pencapaian pembangunan di DIY. Dana Keistimewaan tahun 2024 yang ditransfer pusat adalah sebesar Rp1,42 triliun yang digunakan untuk 4 urusan yaitu Kelembagaan, Kebudayaan, Pertanahan dan Tata Ruang.
“Capaian kinerja pelaksanaan urusan Keistimewaan, secara fisik terealisasi sebesar 99,83% dan capaian keuangannya sebesar 98,32%. Persentase serapan keuangan tersebut sama dari tahun sebelumnya yang sebesar 98,32% dari pagu anggaran yang tersedia,” ujar Sri Sultan.
Selain itu, Ia juga melaporkan progres pelaksanaan sejumlah Program Strategis, yang menjadi prioritas. Program strategis menjadi perhatian khusus, mengingat pelaksanaannya akan memiliki dampak signifikan dalam mengatasi persoalan di masyarakat maupun secara kewilayahan. Program Strategis yang dilaksanakan tahun 2024 yaitu Jogja Smart Province, Reformasi Birokrasi, Penataan Kawasan Sumbu Filosofi, Pembangunan Taman Budaya se DIY, Penanganan Sampah, Penanggulangan Kemiskinan, Reformasi Kalurahan, dan Pembinaan Kawasan Perbatasan.
Diakhir penghantarannya, Sri Sultan menyampaikan bahwa capaian kinerja tahun 2024 mendasarkan pada rencana pembangunan lima tahunan yang DIY miliki, yaitu RPJMD DIY periode 2022-2027, masih terdapat gap antara target dan realisasi. Berdasar analisis terhadap masing-masing capaian kinerja, tidak bisa dipungkiri masih sangat tergantung pada kemampuan keuangan pemerintah.
“Meski sudah banyak hasil yang dicapai dan layak diapresiasi, kita sadari bersama, masih terdapat sejumlah tantangan dan tuntutan yang harus diselesaikan untuk tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya.
Leave a Reply