Kiprah Perempuan Muda untuk Negeri

Jogja, dprd-diy.go.id – Adanya peraturan sebanyak 30% kursi legislatif diisi oleh kaum perempuan nyatanya masih banyak tidak terpenuhi di lembaga legislatif. Hal ini semata-mata bukan hanya untuk memberikan ruang perempuan dalam tatanan legislatif, melainkan mengisi keterwakilan perempuan dalam pengambilan kebijakan.

Salah satu anggota dewan perempuan milenial DPRD DIY, Ika Damayanti Fatma Negara melihat masih banyak kendala yang dihadapi para perempuan. Menurutnya perlu ada kebijakan dan keputusan politik untuk dapat melebarkan panggung bagi para perempuan.

“Perempuan itu butuh politik, politik itu butuh perempuan. Meskipun sekarang sudah banyak jabatan dan posisi strategis diisi oleh perempuan, namun belakang ini masih banyak kendala yang dihadapi perempuan. Kita (perempuan) harus saling menguatkan,” ungkapnya dalam wawancara Selasa (27/10/2020).

Untuk mendalami dan mencari tahu permasalahan perempuan, Ika mengungkapkan DPRD DIY memiliki kaukus perempuan parlemen. Melalui kaukus ini para perempuan di jajaran parlemen di kabupaten dan kota juga provinsi saling berkoordinasi dan melakukan peninjauan ke lapangan.

“Kita turun ke lapangan melihat langsung bertemu ibu-ibu, tinjau kebutuhan perempuan dan anak-anak. Kita banyak kegiatan bagaimana untuk meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan perempuan,” jelas Anggota Komisi D ini.

Melihat jumlah perempuan di Indonesia didominasi oleh usia produktif, Ika mengungkapkan optimisme dan ideologis yang tinggi ini justru yang penting untuk pembangunan Indonesia terutama menghadapi globalisasi ini. Menurutnya pemuda pemuda yang sudah paham politik ini akan lebih baik jika turun langsung berkecimpung dalam ranah politik.

“Khususnya peran pemuda perempuan kalau kita lihat sejarah seperti Kartini itu sudah aktif sejak muda. Sekarang tugas kita mengisi kemerdekaan Indonesia dengan hal produktif dan kegiatan positif serta menjadi agen pembaruan dan pembangunan,” ujarnya.

Sebagai perempuan milenial, Ika melihat masih banyak perempuan muda yang tidak percaya diri dan merasa rendah diri. Saat di hadapkan dengan laki-laki, perempuan yang berjiwa muda pun masih sering merasa kurang percaya diri.

“Kita (perempuan muda) bisa maju punya visi dan misi memajukan peran perampuan. Dimana pun itu, perempuan apalagi yang masih muda harus produktif dan juga berguna untuk perempuan,” terangnya.

Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Ika berpesan kepada perempuan muda untuk menumbuhkan rasa percaya diri (self confidence) dan mampu menemukan nilai diri (value). Hal inilah yang mampu menjadikan perempuan sejak muda mampu berkiprah untuk negeri mulai dari hal-hal kecil.

“Intinya kita lupakan paradigma bahwa laki-laki sukses itu hebat, sementara perempuat sukses itu ambisius. Lupakan yang paling penting self confidence dan menemukan nilai diri yang bisa dikembangkan dan bermanfaat untuk negeri kita. Tidak selalu hal besar, tapi juga bisa dari hal kecil,” ungkap Ika menyampaikan pesan kepada perempuan muda. (fda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*