Peran Pemuda Manfaatkan TIK untuk Pemulihan Ekonomi DIY

Jogja, dprd-diy.go.id – Memperingati Hari Sumpah Pemuda di masa pandemi seperti saat ini tentunya dibutuhkan peran serta bersama dalam membangkitkan semangat pemuda sebagai salah satu tonggak pemulihan perekonomian Indonesia. Salah satu elemen yang berperan penting dalam stimulus perekonomian adalah lembaga legislatif sebagai pembuat kebijakan dan penganggaran.

Stevanus Christian Handoko, Anggota Komisi A DPRD DIY mengungkapkan bahwa salah satu upaya DPRD DIY dalam mendorong pemulihan ekonomi dengan adanya Perda Pengelolaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Melalui perda ini, legislatif berperan serta dalam memberikan kebijkan yang memudahkan segala lini dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Peran legislatif dari Komisi A sendiri kami sudah bahas dulu Perda Pengelolaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang menjadi salah satu dorongan dari legislatif dalam pengembangan dan pemanfaatan TIK,” ungkapnya.

Stevanus mengatakan peraturan ini dibuat sesuai dengan kebutuhan zaman, dimana digitalisasi di segala aspek semakin kiat dibutuhkan. Menurutnya hal ini juga memudahkan para pemuda dalam memanfaatkan segala potensi dan teknologi untuk mengembangkan bisnis digital.

Sekretaris Fraksi Nasdem PSI PD ini menjelaskan bahwa kondisi pandemi ini mendorong pemuda Indonesia untuk lebih siap menghadapi segala perubahan perekonomian. Strategi menjalankan perekonomian harus diperhatikan terkait pemanfaatan TIK sebab pergeseran ekonomi sangat fundamental.

“Mau tidak mau kita (pemuda) harus siap. Semua orang memanfaatkan TIK untuk segala aspek. Kuncinya adalah kemampuan anak muda memanfaatkan teknologi untuk pemulihan perekonomian kita,” imbuhnya.

Diungkapkan Stevanus bahwa legislatif berperan memberikan stimulus perekonomian melalui kebijakan yang mendorong munculnya anggaran yang dapat diakses. Turunannya adalah adanya program-program yang dikoordinasikan dengan eksekutif.

“Kita kasih stimulus melalui aturan untuk memunculkan anggaran yang dapat diakses baik anak muda juga UMKM melalui program-program dari eksekutif. Kita juga bantu dorong program-program dari eksekutif ke masyarakat,” jelasnya.

Stevanus mengungkapkan melalui peninjauan lapangan, ia melihat pemuda pemudi DIY sudah cukup memiliki semangat solidaritas dan kemandirian. Sebagai contoh ia mengatakan adanya komunitas pemuda yang menginisiasi platform pemasaran untuk memudahkan promosi serta transaksi antara penjual dan pembeli di Jogja.

“Ada semangat kemandirian, ada solidaritas pemuda kita. Gerakan inilah yang dibutuhkan untuk Jogja untuk mewujudlkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Kepada pemuda pemudi di DIY, Stevanus berpesan agar tetap memiliki jiwa muda yang mampu melawan berbagai macam hoax yang membuat kondisi situasi di Jogja tidak nyaman. Ia juga melihat potensi anak muda di DIY yang memiliki kapabilitas dan koneksi yang baik.

“Potensi Jogja (pemuda) sangat luar biasa. Anak muda Jogja harus percaya diri dan siap bersaing dalam perubahan ekonomi, politik, juga perubahan strategi bisnis yang berbasis teknologi. Ayo tonjolkan sama sama bahwa anak muda Jogja untuk siap bersaing,” pesannya terutama kepada kaum muda milenial di DIY.

Stevanus menambahkan semangat solidaritas perlu ditumbuhkan kembali dengan mengingat semangat untuk saling berkolaborasi. Pesannya kepada anak muda untuk dapat menyatukan masing-masing kelebihan dalam diri untuk membangun DIY.

“Kita perlu pupuk bersama semangat bersatu dan berkolaborasi. Setiap orang punya kelebihan, ini bagaimana anak muda Jogja bisa lebih semangat membangun DIY,” tutupnya dalam wawancara pada Selasa (27/10/2020). (fda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*