
Kulonprogo, dprd-diy.go.id – Komisi B DPRD DIY menyatakan dukungannya terhadap Lumbung Mataraman sebagai project pilot atau proyek percontohan ketahanan pangan berskala nasional. Dukungan ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Kalurahan Purwosari, Kabupaten Kulon Progo, pada Jumat (9/5/2025), guna meninjau langsung potensi lokal serta mendengar aspirasi masyarakat.
Kunjungan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, Dr. Danang Wahyu Broto, S.E., M.Si, didampingi para anggota Komisi B lainnya. Seluruh rombongan disambut oleh Kepala Kalurahan Purwosari, Hj. Sri Murtini, A.Md, beserta para kepala dukuh, dengan suguhan hasil pertanian lokal yang merupakan produk unggulan masyarakat setempat.
Dalam sesi diskusi, Hj. Sri Murtini memaparkan perjalanan awal berdirinya Lumbung Mataraman serta konsep pengembangan yang diusung. Ia menjelaskan bahwa program tersebut dibangun mulai akhir tahun 2024 dan resmi diluncurkan pada 14 April 2025 dengan pendekatan edu-ekowisata berbasis budaya.
“Lumbung Mataraman dibangun mulai akhir 2024 dan diresmikan pada 14 April 2025, dengan mengusung konsep edu-ekowisata budaya,” tuturnya.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa sebagai program yang masih tergolong baru, Lumbung Mataraman masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait dengan infrastruktur dasar dan konektivitas jaringan digital. Dalam penjelasannya, ia menyampaikan bahwa keterbatasan akses jalan menjadi salah satu persoalan utama yang perlu segera diatasi.
“Kelemahan Lumbung Mataraman adalah akses jalan yang sulit dan jaringan internet yang masih lemah. Jika mengirimkan lokasi, terdapat kendala dari segi jalan. Ditambah wilayah Purwosari masih dibilang blindspot,” ujar Sri Murtini.
Lebih lanjut, Hj. Sri Murtini menekankan pentingnya dukungan terhadap Lumbung Mataraman karena tempat tersebut kini telah menjadi pusat kegiatan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Lumbung Mataraman ini pusat kegiatan anak-anak muda kami, tolong dibantu biar dikenal oleh masyarakat secara luas,” tambahnya.
Menanggapi pemaparan tersebut, Dr. Danang Wahyu Broto menyampaikan apresiasi atas inisiatif warga Kalurahan Purwosari dalam membangun Lumbung Mataraman. Ia menilai potensi pertanian yang dimiliki sangat besar dan layak untuk dijadikan percontohan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Potensi luar biasa dari Lumbung Mataraman, terutama sektor pertanian, harapannya dapat menjadi project pilot ketahanan pangan skala nasional dan menjadi ikon keistimewaan,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kelengkapan administratif dalam proses pengajuan program agar dukungan yang diberikan dapat diwujudkan secara konkret.
“Harus ada proposal dan pengajuan satu tahun sebelum realisasi agar tidak hanya menjadi wacana,” tegasnya.
Dukungan serupa disampaikan oleh Anggota Komisi B DPRD DIY lainnya, Reda Refitra S., yang menyatakan komitmen pihaknya untuk mengangkat Lumbung Mataraman ke tingkat nasional agar menjadi model inspiratif bagi desa-desa lain.
“Kami di Komisi B berkomitmen menarasikan Lumbung Mataraman sebagai contoh bagi desa-desa lain,” ujarnya.
Usai diskusi, para anggota Komisi B menyempatkan diri meninjau langsung area Lumbung Mataraman. Salah satu anggota, Muh. Ajrudin Akbar, S.Sos.I., menyampaikan kesannya terhadap kondisi lingkungan yang asri dan produktif.
“Tempat ini asri dan nyaman. Produktivitas masyarakat sangat luar biasa. Kita harus dukung semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Di penghujung acara, Danang menegaskan kembali bahwa Komisi B akan terus berupaya memberikan dukungan optimal agar Lumbung Mataraman dapat berkembang lebih luas dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kalurahan Purwosari.
“Kami dari Komisi B akan mencoba memenuhi kebutuhan yang diperlukan agar Lumbung Mataraman bisa berkembang optimal, didukung berbagai pihak hingga tingkat nasional, demi kesejahteraan masyarakat Purwosari,” pungkasnya. (akr/dta)
Leave a Reply