Komisi B Evaluasi Laporan Semester dan Prognosis Mitra Kerjanya

Jogja, dprd-diy.go.id – Komisi B menyelenggarakan rapat kerja terkait pembahasan laporan semester 1 dan prognosis enam bulan berikutnya TA 2024 pada Senin (22/07/2024). Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi B, Andriana Wulandari, S.E. dengan didampingi Anggota Komisi B, Reda Refitra Safitrianto, Dr. Danang Wahyu Broto, S.E., M.Si., Drs. H. Suwardi serta Muh. Ajrudin Akbar, S.Sos.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DIY (DPMPTK DIY), Agus Priono, M.Ec., menyampaikan anggaran pendapatan sebesar Rp437.280.000 dan sudah terealisasi sebesar Rp38.340.000 atau 8,77%, sehingga prognosisnya adalah sebesar Rp365.340.000.

“Realisasinya masih kecil dikarenakan sesuai dengan jadwal yang diambil dari sistem Kementerian Ketenagakerjaan, bahwa untuk pembayaran IMTA (Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing) akan masuk di bulan November dan Desember, sehingga harapannya tentu target yang ditetapkan itu nanti bisa direalisasikan, meskipun dari sistem yang ada itu ada usulan untuk perubahan dari semula target IMTA untuk 24 tenaga kerja menjadi 19 tenaga kerja asing,” ujar Agus.

Kemudian, anggaran untuk belanja sebesar Rp13.313.939.031 dengan realisasi sebesar Rp5.820.619.236 atau 43,72%, sehingga prognosisnya adalah Rp7.492.834.145. Anggaran belanja terdiri dari belanja koperasi sebesar Rp13.132.442.551 dan belanja modal sebesar Rp181.496.480 untuk mendukung tujuh program, 13 kegiatan dan 38 sub-kegiatan

“Jadi, untuk tahun 2024 ini, kami pertama kalinya dari DPMPTSP DIY untuk menggunakan Dana Keistimewaan. Tadi saya sampaikan bahwa kegiatan ini untuk mendukung 7 program, antara lain Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Provinsi, Program Pengmbangan Iklim Penanaman Modal, Program Promosi Penananman Modal, Program Pelayanan Penanaman Modal, Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal dan Program Penyelenggaraan Keistimewaan Yogyakarta Urusan Kebudayaan,” jelas Agus.

“Terkait Program Pelayanan Penanaman Modal itu berupa penyediaan dan pengelolaan layanan konsultasi perizinan berusaha berbasis risiko. Dari target 300 pelaku usaha, alhamdulillah sudah dilakukan pelayanan 1000 lebih, realisasinya lebih dari yang ditargetkan karena sebagian besar pelayanan perizinan dilakukan melalui metode online,” imbuhnya.

Seusai mitra kerja Komisi B menyampaikan laporan dan prognosisnya, TAPD menyatakan bahwa perangkaan laporan mitra kerja Komisi B sudah sesuai dengan catatan TAPD. Kemudian, terkait dengan kegiatan-kegiatan yang  dilakukan menggunakan Dana Keistimewaan, juga sudah sesuai dengan catatan Paniradya. Bappeda juga menambahkan, untuk mitra komisi B tidak ada yang defiasinya lebih dari 10%, sehingga dapat dikatakan masih dalam rentang yang diinginkan.

Pada akhir pembahasan, Danang memberikan apresiasi pada mitra kerjanya yang mana pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta dinilai cukup bagus, dan upaya untuk menekan inflasi daerah juga berhasil. Hal ini mencakup analisis angka-angka makro untuk prognosis tahun 2024. Meskipun mengakui pencapaian yang telah ada, Danang mengungkapkan keyakinannya bahwa kinerja dan prestasi ekonomi DIY masih dapat ditingkatkan, setidaknya dipertahankan pada tingkat yang sekarang atau lebih baik lagi di masa yang akan datang.

“Di masa akhir periode kita di Komisi B ini, kami cukup mengapresiasi bahwa Tim Perekonomian DIY banyak memperoleh prestasi-prestasi. Pertumbuhan ekonomi cukup bagus, kemudian inflasi daerah juga bisa kita tekan. Saya melihat Tim Perekonomian cukup solid dan dinamika pembahasan serta tupoksi kita sinergi, tidak saling terganggu dalam kinerja, termasuk angka-angka makro di prognosis tahun 2024. Saya kira kinerja dan prestasi perekonomian DIY bisa lebih kita tingkatkan, minimal kita pertahankan,” tutup Danang. (dta)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*