Hari ini DPRD DIY gelar public hearing hari jadi DIY. Public hearing dipimpin oleh ketua Pansus (Panitia Khusus) Anwar Hamid. Turut menghadirkan juga, prof. Joko Suryo tim yang juga terlibat dalam penentuan hari jadi DIY. Selain itu, Sulistyo, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setda DIY, dan Beny Suharsono Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY juga turut hadir memberikan ulasan dan paparan kepada masyarakat.
Beny Suharsono dalam paparan materinya menyebutkan lima arti penting keberadaan jadi DIY bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Lima arti penting tersebut yakni, memantapkan jati diri, landasan yang menjiwai gerak langkah ke masa depan, melengkapi identitas diri wilayah, tonggak, menjadi suatu tetenger simbolik dimulainya sebuah pemerintahan disuatu daerah, dan acuan peringatan peristiwa bersejarah sebagai refleksi terwujudnya idealisme, harapan-harapan, keselamatan, kesuksesan dan perjuangan tanpa henti guna meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya.
Tulus Widodo peserta public hearing mengusulkan agar ketika telah ditetapkan hari jadi DIY, dalam pelaksanaan peringatannya tidak hanya sekedar pakaian budaya. Hal tersebut dibenarkan Petrus sesama peserta public hearing yang menyatakan harus ada even sejenis Jakarta fair, kajian, dan sarasehan dalam peringatan hari jadi DIY. Ia memandang kalau soal penggunaan bahasa Jawa dalam peringatan hari jadi DIY, hal tersebut sudah diterapkan di sekolah-sekolah. (s)
Leave a Reply