Menjaga Tradisi Kesenian Kethoprak di Era Modern

Gunungkidul, dprd-diy.go.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY menggelar Pentas Kethoprak Tobong dengan lakon Peri Lo di Pasar Kuliner Logandeng, Gunungkidul, pada Kamis (12/9/2024) malam.

Ketua Sementara DPRD DIY, Nuryadi, S.Pd., mengatakan selain turut serta dalam melestarikan kesenian dan budaya, Kethoprak juga bisa menjadi sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan sekaligus menjadi ruang mendekatkan masyarakat dengan wakilnya yakni Anggota DPRD.

“Pagelaran seni budaya kethoprak ini adalah salah satu ajang hiburan rakyat dan cara mendekatkan diri DPRD DIY dengan masyarakat, juga tentu saja sebagai ajang melestarikan budaya yg sudah jarang ditemui, sehingga kami dari DPRD DIY sangat mendukung acara semacam ini,” kata Nuryadi dalam sambutannya.

Menurut Nuryadi, sebenarnya ada banyak cara untuk mendekatkan lembaga Dewan kepada masyarakat, tidak hanya kethoprak. Namun, ia memilih kesenian kethoprak karena ketika pertunjukan dimulai, masyarakat berkumpul dan menyaksikan penampilan para aktor bersama-sama.

”Pemain pentas ketoprak juga berasal dari DPRD Kabupaten Gunungkidul, inilah yang dimaksudkan bahwa pentas kethoprak dapat meleburkan kelompok-kelompok atau lembaga. Baik rakyat maupun wakil rakyat melebur menjadi satu di atas panggung,” ungkapnya.

Sementara itu, Penulis Naskah dan Sutradara Kethoprak, Nano Asmorodono mengatakan lakon Peri Lo diangkat dari sejarah lokal kalurahan, babat. Dimana sekitar tahun 1890, Adipati Redi Kidul bernama Raden Tumenggung Cakranagara meminta seseorang untuk membabat alas/ hutan lo sebagai upaya memperluas wilayah.

Hutan ini dijaga oleh Peri Rara Kuning. Maka terjadi kesepakatan untuk membabat. Hanya dua Pohon Lo yang gandeng dan tidak bisa tebang. Pohon inilah yang menjadi cikal bakal nama Logandeng. Nano mengaku para pemain akan menyelipkan pesan sosialisasi kepada masyarakat. Pesan tersebut lebih kepada bagaimana rakyat dan wakil rakyat dapat bersatu di tengah persoalan yang terjadi sehari-hari.

“Pemainnya ada juga dari lurah, ketua sementara DPRD Gunungkidul, dan wakilnya,” kata Nano.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*