Jogja, dprd-diy.go.id – Perekonomian di DIY mengalami penurunan semenjak melonjaknya kasus Covid-19 yang saat ini mulai bergerak meningkat beriringan dengan dibukanya pendidikan dan sektor pariwisata di Yogyakarta. Hal ini dibahas dalam tayangan Obrolan Pagi Spesial DPRD DIY RBTV pada Senin (22/11/2021) dengan tema ‘Pembangunan Infrastruktur Untuk Kebangkitan Ekonomi DIY’.
Suharwanta, menyampaikan bahwa kondisi ekonomi DIY saat ini secara umum sudah mulai terlihat kebangkitannya. Sebelumnya saat pandemi melonjak, ekonomi di DIY mencapai minus 7-9%. Berdasarkan laporan dari Bank Indonesia saat itu DIY kehilangan pemasukan sebesar 623 miliar rupiah per bulan, namun saat ini sudah bergerak naik hingga plus 4-5%.
Cepatnya kebangkitan perekonomian di DIY, dipicu dengan dua sektor ekonomi andalan di Yogyakarta, yaitu pendidikan dan pariwisata. Ketika sekolah – sekolah dan tempat pariwisata dibuka, perekonomian DIY meningkat pesat.
“Kita tentu yang paling penting membereskan kesehatan, tetap menjaga pertokol kesehatan, sehingga tidak terjadi lonjakan Covid-19 kembali. Sehingga, ketika kesehatan beres, pariwisata kita buka, pendidikan dibuka, maka tumbulkah perekonomian kita,” jelas Suharwanta.
Suharwanta pun menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk menyelesaikan problematika yang ada di DIY, seperti permasalahan TPST Piyungan.Hingga saat ini TPST Piyungan masih menjadi perhatian pemerintah pusat untuk diselesaikan dan format yang akan ditempuh menggunakan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dinas PU-ESDM DIY terus melakukan kajian yang mendasar dan lebih komprehensif, agar penanganan nanti lebih akurat, yang jelas pemerintah pusat sudah menunjukan iktikad melalui Surat dari Menteri Keuangan. Pembangunan infrastruktur ini terus dikembangkan seperti pengolahan air minum, bantaran, dan lainnya. Harapannya hal ini mampu menjadi kekuatan nasional, dimana Yogyakarta mampu menjadi daya tarik pariwisata bahkan lingkup internasional.
“Dari sisi regulasi kami sesuaikan dengan kebutuhan saat ini seperti pembangun jalan tol, kemudian Perda Rencana Pembangunan Perumahan dan Pemukiman serta Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah, dan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan di DIY agar meminimalisasi kesenjangan,” tegas Suharwanta.
Anna Rina Herbranti, Kepala Dinas PU-ESDM DIY mengatakan bahwa Dinas PUP-ESDM DIY dalam hal mendorong perekonomian, masuk pada infrastruktur pelayanan dasar, seperti perumahan, pemukiman, akses lintas jalan, sanitasi, dan irigasi. Untuk perumahan, Dinas PUP-ESDM memberi bantuan bagi masyarakat dengan rumah tidak layak huni. Di DIY sendiri terdapat sekitar 65.000 dan kami sudah mampu menangani sekitar 34.000 dan terus bertahap, dengan akomodasi dari pemerintah daerah dan swadaya.
“Melihat percepatan infrastruktur di DIY ini sangat baik, karena tujuan dibangunnya infrastuktur adalah untuk melayani masyarakat dan memnuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti air, aksesibilitas/jalan, kemudian tempat pembuagan sampah. Ketika infrastruktur di DIY lengkap pun akan menarik investor berinvestasi di DIY,” jelas Bagus Ramadhan, Kaprodi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Yoga selaku masyarakat umum menyoroti terkait strategi yang dicanangkan pemerintah dalam menanggapi ketimpangan infrastruktur di Kabupaten Kulon Progo, khususnya jalan antara Bandara YIA dengan lingkungan sekitar.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk bertahap memperbaiki jalan nasional setelah keluar dari YIA tersebut. Dan kondisi saat ini pendanaan itu masih berfokus pada bidang kesehatan, namun akan tetap kami perhatikan,” jelas Anna.
Joko menambahkan terkait sikap pemerintah darah dalam menanggapi orientasi pembangunan yang semestinya adalah untuk mengubah kemiskinan menjadi kesejahteraan, baik dalam bidang, lingkungan, pendidikan, pemukiman, kesehatan, dan pariwisata.
“Pembagunan ini sudah kami siapkan dan sudah diatur dalam undang – undang pula. DIY selalu patuh dalam jalurnya. Sehingga harapannya mampu merubah kemiskinan menjadi kesejahteraan,” jelas Suharwanta.
Anna pun menegaskan bahwa pembangunan ini diharapkan mampu menjadi peluang bagi masyarakat, seperti kesempatan membuka UMKM. (nmr)
Leave a Reply