
Jogja, dprd-diy.go.id – Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak terbesar pada sektor kesehatan masyarakat dan ekonomi. Pemerintah DIY telah mengupayakan berbagai hal untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19, termasuk DPRD DIY yang saat ini sedang membahas Raperda tentang Penanggulangan Covid-19.
Koeswanto, Ketua Komisi D DPRD DIY mengatakan bahwa percepatan pemulihan ekonomi harus segera dimulai dengan melibatkan kerja sama antara pemerintahan dan masyarakat. Menurutnya sebaik apapun program dari pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 dan dampaknya tidak akan maksimal tanpa adanya kerja sama yang baik dengan masyarakat.
“Percepatan ekonomi di DIY harus segera kita mulai, sebagus apapun program pemerintah dalam penanganan ekonomi tanpa kerjasama yang baik dengan masyarakat bisa jadi tidak bagus juga,” ungkapnya.
Ia menjelaskan percepatan penanggulangan dampak Covid-19 di DPRD DIY dapat diaktualisasikan dengan fungsi pengawasan dan fungsi penganggaran. Sementara sudah banyak OPD yang membuat program pemulihan ekonomi, mulai dari bantuan kepada masyarakat terdampak PHK dan dirumahkan hingga pelatihan desa mandiri.
“Sebetulnya pemda banyak program pemulihan ekonomi, dari Disnakertrans ada program desa mandiri. ada program pemerintah untuk masyarakat yang di-PHK dan dirumahkan dan lain-lain. Disdikpora juga ada program serupa, ada banyak sekali,” imbuhnya.
Sugiharto, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan DIY mengatakan bahwa untuk percepatan vaksinasi, pihaknya telah melakukan pelatihan khusunya ke tenaga kesehatan. Selain itu, pelatihan juga diberikan kepada masyarakat terkait bidang kesehatan sebagai upaya penanganan Covid-19 di tengah masyarakat.
“Semua kegiatan yang sifatnya teknis kesehatan dilakukan di Bapelkes. Materi pelatihan adalah tentang teknis kesehatan, salah satunya mutu keamanan pangan, program kesehatan, pencegahan penyakit, pengendalian penyakit,” jelasnya.
Sugiharto menjelaskan bahwa saat ini masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi akan vaksinasi. Hal tersebut dapat dilihat dari capaian vaksinasi DIY yang kini mencapai 77,4% untuk dosis 1 dan 33% untuk dosis 2. Capaian vaksinasi di DIY termasuk dalam provinsi dengan capaian vaksinasi tertinggi setelah DKI Jakarta, Bali dan Kepulauan Riau.
“Vaksinasi dimulai dari nakes sekitar bulan Januari, pandangan masyarakat kini berubah kalau di awal kita ajak masyarakat supaya mau vaksin, tapi perkembangan justru sekarang begitu buka link pendaftaran beberapa menit langsung penuh. Antusiasnya dari masyarakat sudah luar biasa,” imbuhnya.
Mengenai dampak ekonomi, Srie Nurkyatsiwi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY mengatakan bahwa pihaknya berupaya mendorong daya saing UMKM sebagai upaya pemulihan ekonomi DIY. Menurutnya sejak pandemi, UMKM sangat terdampak sebab pandemi memengaruhi mobilitas dan pasar dari para pelaku UMKM ini.
“Bicara di DIY, UMKM sudah oke tinggal daya saingnya saja kita dorong lagi. Dampak yang paling kuat mereka terganggu dari pemasarannya, terkait mobilitas, pergerakan dibatasi, tidak boleh berkerumun dan wisata juga tidak ada,” ungkap Siwi.
Ia mengatakan perlunya pemberdayaan kepada UMKM guna melakukan pemulihan ekonomi dari UMKM. Pada awal pandemi pemerintah daerah memberdayakan UMKM dengan pemenuhan APD, sedangkan kini Dinas Koperasi UMKM membantu UMKM dengan fasilitasi gratis ongkir dan legalisasi produk.
“Kita bantu dari sisi ongkirnya kebetulan kita ada sistem sibakul itu ada sistem bisnisnya banyak yang berubah. Kalau mau online produk harus kualitasnya terjaga. Kemudian kita sepakati bersama. UMKM yang tergabung di Sibakul ada 300.000. Selain pembinaan dari kapasitas UMKM, ada bantuan legalisasi produk sesuai dengan kluster mereka,” jelasnya.
Dinas Koperasi dan UMKM DIY turut membantu percepatan vaksinasi dengan mengadakan vaksinasi massal bagi pelaku UMKM dan keluarganya. Menurut Siwi sangat penting bisa bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan perangkat daerah lainnya dalam upaya percepatan vaksinasi dan pemulihan ekonomi.
“Vaksinasi kita lakukan ke UMKM dan ekosistemnya, tidak hanya sebagai pelakukanya saja tapi karyawan dan keluarga. Kita yang paling penting bisa bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan lainnya,” ungkapnya. (fda)
Nice