Jogja, dprd-diy.go.id – Jum’at, (11/11/2016), Sub Bag Pengkajian dan Pengawasan Sekretariat DPRD DIY mengadakan Seminar Kemitraan di Ruang Rapur Lantai 2 Gedung DPRD DIY. Seminar Kemitraan yang mengangkat tema Pengaruh Tata Kelola Pemerintahan terhadap Ketahanan Ekonomi Daerah ini dibuka langsung oleh Wakil Ketua DPRD DIY, Hj. Rany Widayati, S.E., M.M dari Fraksi Partai Golkar. Dalam sambutan pembukaannya, Rany Widayanti mengharap bahwa seminar ini nantinya dapat memberikan pengertian yang lebih kepada audien mengenai tata kelola pemerintahan dan ketahanan ekonomi yang ideal.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yakni Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekertariat Daerah DIY Beny Suharsono serta Hempri Suyatna dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Berlaku sebagai moderator seminar, R.B Dwi Wahyu Budianto, S.Pd anggota DPRD DIY dari Fraksi PDI-P. Dalam pemaparan pertama, Beny Suharsono menjelaskan mengenai apa sebenarnya Good Governance, serta bagaimana implementasinya dalam tata kelola pemerintahan DIY kedepannya. Beny Suharsono mengakatakan system ini memiliki 9 program precepatan reformasi birokrasi dan saat ini dalam proses diimplementasikan di tata kelola Pemerintahan di DIY. Salah satu percepatan yang dilakukan adalah mempermudah pihak lain untuk mengkaji untuk berinvestasi di DIY melalui web jogjavest.jogjaprov.go.id. “Sehingga nanti yang melakukan investasi di DIY tidak ragu karena sudah dijamin dengan system ini”, ungkapnya.
Pada sesi kedua, Hempri Suyatna memberikan materi mengenai Pengaruh tata kelola Pemerintahan terhadap Ketahanan Ekonomi. Hempri memaparkan realitas ekonomi yang ada dimasyarakat, dimana daya saing DIY berdasarkan hasil studi berada di posisi ke-18 jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Karena itu, Hempri Suyatna mengusulkan Pemerintah untuk meniru tata pengelolaan di daerah lain agar daya saing DIY meningkat. Ia juga menambahkan bahwa konversi lahan pertanian dan ekspansi toko modern adalah ancaman bagi daya saing ekonomi di DIY. “Untuk itu kita perlu meningkatkan kinerja sektor ekonomi rakyat seperti pertanian rakyat, perdagangan kecil, angkutan rakyat, dll”, tegasnya.
Seminar ini sendiri diikuti oleh sekitar 50 orang audiens yang terdiri dari beberapa perwakilan Instansi di DIY. Sesi tanya jawab menjadi penutup seminar kemitraan ini.
Leave a Reply