Stevanus Harap Ada Kolaborasi Pemanfaatan Teknologi di DIY

Jogja, dprd-diy.go.id – Indonesia dikenal sebagai penghasil industri kreatif yang diperhitungkan dunia, berbagai unicorn bermunculan dari Indonesia bahkan decacorn pun ada yang berasal dari Indonesia.

Berbagai layanan/services diberikan dari perusahan perusahaan tersebut, seperti jasa transportasi, e-commerce, hingga fintech.

“Layanan mereka meluas diberbagai wilayah di Indonesia termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Keterlibatan perusahaan dalam membangun ekosistem sesuai dengan lini usaha juga dilakukan termasuk membangun ekosistem digital,” kata Anggota DPRD DIY, Stevanus C. Handoko, Sabtu (19/2/2022).

Menurutnya, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi meningkat cukup signifikan di masa pandemi covid-19, hal tersebut lantaran sebagai salah satu solusi untuk beradaptasi menghadapi berbagai macam tantangan penerapan protokol kesehatan.

“Di sektor ekonomi pemanfaatan Cashless seperti QRIS pun meningkat tidak hanya di sektor level menengah atas, namun berbagai sektor pun menerapkan,” tambahnya.

Namun Stevanus mengungkapkan, pemanfaatan teknologi terutama di masyarakat, tidak sedikit belum mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan teknologi.

“Ketika saya blusukan, bertemu dengan warga ternyata masih banyak kesenjangan antara mereka yang sudah memiliki SDM yang cukup memadai dan mereka yang masih gagap dalam beradaptasi terhadap pergeseran ekonomi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,” ungkapnya.

Stevanus mengharapkan, hadirnya perusahaan unicorn hingga decacorn yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak hanya membawa perkembangan teknologi, namun juga memberikan dampak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat DIY.

“Saya berharap perusahaan perusahan tersebut tidak hanya melihat DIY sebagai objek yang dieksploitasi untuk menunjang pertumbuhan perusahaan, tapi harus juga menghadirkan kesejahteraan warga DIY melalui berbagai kolaborasi yang bisa dilakukan antara perusahan – pemerintah – warga – akademisi dan komunitas digital,” imbuhnya.

Dijelaskannya, perlu suatu konsep untuk membangun kolaborasi tersebut, salah satunya dengan melakukan konsep unicorn / decacorn goes to Kampung.

“Kolaborasi nyata membangun secara bersama-sama. Masuk langsung ke komunitas-komunitas yang ada di kampung-kampung di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak sekedar seremonial mereka hadir di Daerah Istimewa Yogyakarta, namun harus benar-benar bersedia membangun keterlibatan masyarakat di tingkat bawah,” tegasnya.

Sebagai bagian dari masyarakat, ia juga berharap warga DIY tidak hanya menjadi penonton perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dimana pemanfaatannya dan manfaatnya hanya dicicipi kalangan tertentu. (ys)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*