Jogja, dprd-diy.go.id – DPRD DIY menerima audiensi dari Center for Public Mental Health Universitas Gajah Mada (UGM), Jum’at (16/01/2024). Pada audiensi ini menegaskan bahwa kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesejahteraan fisik.
Audiensi disambut oleh Huda Tri Yudiana, S.T., Wakil Ketua DPRD DIY, serta turut dihadiri oleh tokoh-tokoh kesehatan mental dari luar negeri, yakni Ghana dan UK yang tergabung dalam AMHA Network. Tokoh yang hadir yakni Prof. Erminia Colucci dari Middlesex University London, Dr. Ursula Read dari University of Warwick, Dr. Lily Kpobi dan Dr. Sarah Dorgbadzi dari University of Ghana, Youtuber Ghana Esenam Drah, serta James Leadbitter dan Selda Solomon yang berasal dari UK.
Central for Publik Mental Health, di bawah kepemimpinan direktur Diana Setiyawati, menekankan bahwa kesehatan jiwa adalah kunci dalam menentukan kualitas dan masa depan bangsa kita.
“Beberapa waktu lalu kami sudah membuat peraturan daerah tentang gangguan kesehatan jiwa, yang dimana dalam perda itu concern kita adalah masyarakat DIY ini dapat terperhatikan juga dalam urusan kesehatan jiwa dan kesehatan mentalnya, yang paling penting adalah implementasi yang dimana terkait dengan pengalaman pengalaman yang mungkin hari ini kita akan mendengar pengalaman-pengalaman dari rekan-rekan akademisi, rekan-rekan praktisi dan rekan-rekan yang hadir pada hari ini untuk memperbaiki pelayanan kesehatan jiwa di DIY ini,” ungkap Huda.
Diana Setiyawati mengungkapkan bahwa perlu sekali untuk melakukan pencegahan bersama dan promosi agar masyarakat sadar bahwa kesehatan mental itu penting terutama bagaimana keluarga bisa merangkul anak-anaknya menjadi anak-anak yang Tangguh. Sehingga ketika banyaknya tantangan di depan mereka bisa bertahan. Oleh karena itu, hal-hal yang secara sistemik memang harus diusahakan bersama.
Dinas Kesehatan dalam diskusinya menyampaikan bahwa telah menyusun perda dan pergub, masukan dari bapak dewan terkait indikator-indikator tentu akan disampaikan dalam agenda rapat besok.
“Oleh karena itu, dukungan dari perguruan tinggi, NGO, sangat dibutuhkan untuk membentuk sistem yang baik dalam RAD yang akan kita laksanakan,” ungkap Dinas Kesehatan.
Huda mengapresiasi pertemuan ini serta masukan dari pihak UGM terkait dengan kesehatan jiwa. Ia berharap Perda Kesehatan Jiwa yang dimiliki DIY dapat diwujudkan dan diimplementasikan bersama oleh berbagai pihak.
“Terimakasih dari teman-teman Gajah Mada karena pagi ini saya banyak menerima masukan. Dan mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti segara untuk menjadi kebijakan-kebijakan karena kita sudah punya Perda tentang Kesehatan Jiwa dan sekarang sedang menyusun rencana aksi untuk iplementasi tentang kesehatan jiwa di Daerah Istimewa Yogyakarta maka kami butuh dukungan dari teman-teman akademisi dan teman-teman aktivis supaya hal ini tidak hanya menjadi sebuah dokumen-dokumen diatas meja saja,” ungkap Huda dalam pertemuan ini. (gz)
Leave a Reply