Komisi C DPRD DIY, kamis ( 30/1/2020) melakukan monitoring ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu ( TPST ) Piyungan Bantul Yogyakarta. Ketua Komisi C Arief Setiadi memimpin langsung Rombongan Komisi C.
Arief Setiadi mengaku prihatin karena kondisi TPST Piyungan sudah sangat overload dengan volume sampah yang masuk rata – rata sekitar 650 ton perhari. Solusi penumpukan sampah yang overload ini hanya bisa melalui Skema kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha ( KPBU ).
Keprihatinan juga Arief sampaikan bahwa rencana pengelolaan sampah sampai saat ini kejelasan investor juga belum ada, mau bekerja sama dengan badan usaha mana. Harapannya 2020-2021 DIY memiliki pengelolaan sampah yang mapan, harap arief.
Amir Syarifudin anggota komisi C dari PKS mengatakan, permasalahan sampah di TPST Piyungan ini sangat komplek. Amir menyatakan dirinya sering mendapatkan keluhan langsung dari kepala Desa Sitimulyo Piyungan mengenai dampak yang ditimbulkan akibat penumpukan sampah yang overload bagi para petani dan warga sitimulyo.
“Saat saya menjadi anggota DPRD Bantul sering menerima keluhan dari Kepala desa Sitimulyo yang berada di samping saya ini. Oleh karena itu kami mohon bapak Kepala Desa melaporkan apa adanya,” ujar Amir.
Kepala Desa Sitimulyo Juweni yang turut hadir menyampaikan Mohon fasilitas yang menunjang TPS ini dipenuhi. Karena imbas negatif masyarakat sudah lama mengalaminya, dari bau, sampah yang hanyut di sungai. Juga terdapat masalah sosial bila ini dibiarkan masyarakat mengalami imbas negatif seperti bau, jalan rusak, dan air bersih.
Terlebih Juweni takut kan limbah B3 “kami takutkan juga ada limbah B3 yang dibuang di TPS piyungan” ungkapnya.
Setelah monitoring ini Arief selaku Ketua Komisi menyampaikan untuk ditindaklanjuti dengan rapat kerja dengan opd terkait di DPRD DIY. (az)
Leave a Reply