Sleman, dprd-diy.go.id – Kamis (19/03/2020) Huda Tri Yudiana Wakil Ketua DPRD DIY melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa Grhasia (RSJ Grhasia). Kunjungan ini untuk melihat dan memonitor RSJ Grhasia digunakan sebagai tempat penampungan dan perawatan pasien terjangkit Novel Coronavirus COVID-19 .
Haryanta Sekretaris DPRD DIY juga hadir mendampingi Wakil Ketua DPRD DIY. Ahmad Akhadi selaku Direktur RSJ Grhasia menerima kunjungan di Ruang Direktur.
Huda menyampaikan semua kegiatan yang sifatnya kerumunan sudah dikurangi, seperti pemberhentian sementara penerimaan tamu, rapat paripurna yang ditunda, dan pembatasan rapat-rapat lainnya dengan konsentrasi masa besar. Besar harapan agar COVID-19 tidak bertambah luas dan melebihi kemampuan sarana kesehatan yang ada.
Huda menambahkan bahwa legislatif mempunyai 2 hal yang mendesak dari pertemuan yang sudah dilakukan dengan “ngarso dalem”, yaitu mengurangi kerumunan dan juga penyiapan “kapal kosong” (tempat-red) yang dapat dijadikan penampungan jika terjadi hal-hal yang diluar jangkauan dan berdampak sangat luas.
Tentunya terkait dengan tempat, Huda menyampaikan harapan besar RSJ Grhasia dapat menjadi tempat penampungan sekaligus perawatan pasien positif COVID-19, dengan begitu peninjauan ini dilakukan untuk melihat kesiapan dan kesediaan RSJ Grhasia.
Dapat menampung 44 pasien
Ahmad menyampaikan kesiapan dengan memperhatikan beberapa pertimbangan seperti ketersediaan jumlah ruangan dan Alat Pelindung Diri (APD).
Jika dilihat dari ruangan yang tersedia, RSJ Grhasia direncanakan mampu menampung pasien positif COVID-19 sebanyak 44 pasien dengan rincian ruang Drupadi 18 pasien, Sembadra 14 pasien dan ruang Krisna dengan daya tampung 12 pasien, jelas Ahmad.
Namun jika dalam kondisi darurat, Ahmad menyampaikan kesiapan menampung pasien dengan jumlah yang besar dengan kemungkinan memindahkan pasien sakit jiwa ke Dinas Sosial dan terpaksa penggunaan lapangan tertutup yanga ada di RSJ Grhasia.
“Dari pembicaraan sebelumnya dengan bapak Nuryadi merasa kurang dengan kapasitas 30 orang, kami coba menaikan sebanyak 49 orang, namun jika dalam keadaan darurat kami juga siap menampung 260 pasien” tutur Ahmad.
Peninjauan dilanjutkan dengan melihat secara langsung kondisi kesiapan ruangan-ruangan yang direncanakan menjadi tempat penampungan dan perawatan pasien COVID-19.
Untuk dapat menjadi tempat isolasi, masih banyak yang perlu disiapkan dalam melengkapi kebutuhan perlengkapan seperti Alat Pelindung Diri (APD). Senin depan direncanakan akan diadakan rapat konsultasi bersama pimpinan DPRD DIY dengan menghadirkan para kepala OPD terkait di pemerintahan DIY. (na/az)
Leave a Reply