Jogja, dprd-diy.go.id – Melihat situasi dan kondisi cuaca di DIY, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, S.T., M.Si., melakukan Konferensi Pers dengan Warjono, S.Si, M.Kom., Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta di Gedung DPRD DIY pada Rabu (08/11/2023).
Warjono mengungkapkan bahwa saat ini wilayah DIY sedang menghadapi musim pancaroba yang diakibatkan oleh adanya rotasi bumi, ada gerak semu matahari dari utara ke selatan.
“November masih pancaroba, masa peralihan ini bisa jadi cuaca ekstrem. Hujan lebat angin kencang sampai hujan es tapi bisa juga kekeringan. Ini butuh kewaspadaan semuanya” Ujar Warjono.
Adanya cuaca ekstrem, Eko menyampaikan tiga pesan Pesan Komisi A dalam menghadapi situasi tersebut dalam kegiatan Konferensi Pers dengan tema ’Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di DIY’.
“Nah pesan kami dari komisi A ada 3. Yang pertama, Pemerintah daerah agar secepat-cepatnya untuk menyelesaikan problem sampah” Ujar Eko.
Menurut Eko, permasalahan sampah yang tidak segera diselesaikan dapat menimbulkan masalah yang baru di samping merusak pemandangan Jogja sebagai kota wisata. Oleh karenanya, Ia berharap agar OPD terkait segera menyelesaikan masalah tersebut.
Kemudian, di tengah suhu yang panas di Daerah Istimewa Yogyakarta, Eko berpesan kepada masyarakat untuk mengonsumsi air putih dengan cukup agar terhindar dari dehidrasi serta daya tahan tubuh terjaga.
“Yang kedua, kepada masyarakat di tengah suhu yang cukup panas ini untuk banyak minum air putih. Ini ajakan dari Komisi A kepada seluruh masyarakat, satu ngga dehidrasi, dua biar daya tahan tubuh terjaga” Ujar Eko.
Ia juga berharap agar dinas kesehatan dapat memfasilitasi berbagai keluhan dari masyarakat yang diakibatkan oleh cuaca yang anomali.
Pesan yang ketiga, Eko mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan. Ia mengajak Pemda DIY dan masyarakat untuk banyak menanam pohon agar jumlah oksigen di DIY dapat memadai.
“Pesan yang ketiga, yang tidak kalah penting adalah cinta lingkungan. Jadi, kita mengajak pemda, mengajak masyarakat tidak hanya soal menyelesaikan masalah sampah tapi kita juga terus bergerak untuk lebih banyak menanam” Ujar Eko.
Selain tiga pesan tersebut, Eko juga mengungkapkan bahwa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana, Komisi A telah melakukan konsolidasi bersama BPBD DIY.
“Dapat saya laporkan pada masyarakat bahwa Komisi A bersama dengan BPBD telah melakukan konsolidasi dalam rangka mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana” Ungkap Eko.
Ia menyampaikan bahwa dari 438 desa/kelurahan, 320 desa/kelurahan diantaranya sudah terfasilitasi pembentukan desa/kelurahan yang tangguh bencana pada tahun 2023. Selain itu, dengan bantuan Pemerintah Kota Yogyakarta, BPBD kota sudah membentuk 107 kampung tangguh bencana dari 169 kampung. Kemudian, Ia juga menyampaikan bahwa lebih dari seratus sekolah tingkat SMA/SMK telah terfasilitasi dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Pada akhir kegiatan, Eko berharap agar masyarakat siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan bencana yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Harapan kita agar masyarakat siap dengan semua potensi bencana yang ada di Jogja” Pungkas Eko. (df)
Leave a Reply