Jogja, dprd-diy.go.id – Sejak bulan Maret lalu kasus positif Covid-19 mulai terdeteksi di Indonesia dan di bulan yang sama kasus potisif Covid-19 di DIY untuk pertama kalinya terkonfirmasi. Rony Primanto Hari, Kepala Diskominfo DIY mengatakan pemanfaatan Information and Communication Technologies (ICT) sangat gencar dimanfaatkan sejak pertama kali kasus positif Covid-19 di DIY ditemukan.
“Pertama di DIY ada penderita Covid-19 yang terdeteksi langsung kita coba beritakan itu dengan buat website corona.jogjaprov.go.id. Cerita perkembangan kejadian penderita corona di Jogja, serta tips yang bisa dilakukan oleh masyarakat kita sampaikan di sana (website). Ada info terkait publikasi resmi dari pemerintah juga,” ujar Rony.
Menurutnya website ini dibuat untuk menyajikan informasi rincian kasus Covid-19 di DIY dan penyebarannya. Rony mengatakan bahwa data ini didapatkan melalui kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota dan puskesmas. Kepala Diskominfo DIY ini mengungkapkan bahwa data yang disampaikan dalam website ini sangat dibutuhkan dalam mengambil kebijakan.
“Di website ini ada banyak informasi terutama rinciannya lalu tren perkembangannya bagaimana. Ada peta persebaran agar masyarakat bisa melihat langsung jarak lokasi dengan kasus Covid-19. Setiap jam 4 sore kami soslisasikan melalui website dan medsos lainnya. Ada monitoring system yang digunakan oleh rumah sakit rujukan yang menangani Covid-19,” tuturnya.
Stop Hoax
Sebagai salah satu bagian dari gugus tugas, Diskominfo DIY berperan dalam sarana informasi dan komunikasi dengan publik. Menurut penjelasan Rony, Diskominfo DIY berperan dalam penyebarluasan edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 di DIY. Informasi yang beredar penting untuk dikendalikan dan dipilah sesuai dengan validitasnya agar tidak meresahkan masyarakat.
Terkait dengan informasi yang beredar selama masa pandemi ini, Rony mengatakan bahwa Diskominfo DIY terus berupaya untuk memberantas hoax yang beredar. Rony mengungkap upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti Mayarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan POLDA DIY.
“Kita tahu begitu ada corona banyak banget informasi palsu (hoax), tugas kita buat klarifiaksi agar masyarakt tidak gelisah serta bisa menjaga diri. Kita cari klarifikasi dan kita publikasikan kebenarannya. Kita kerja sama dengan POLDA DIY, kerja sama dengan Mafindo juga, ada juga dari netizen yang bisa influence untuk sosialisasikan yang benar (hasil klarifikasinya),” ungkap Rony dalam tayangan Ngobrol Parlemen Rabu (15/07/2020).
Teknologi Informasi Penting
Stevanus Christian Handoko, Anggota Komisi A menyampaikan bahwa DPRD DIY senantiasa mendukung langkah yang dilakukan oleh Diskominfo DIY. Menurutnya Diskominfo DIY menjadi ujung tombak sumber informasi dan media komunikasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pengambil kebijakan.
“Yang dilakukan khususnya dengan Komisi A karena ini merupakan mitra komisi, kita terjun ke kelurahan dan kecamatan juga masyarakat. Walaupun dalam prakteknya kita tidak cuma tanya soal ICT, tapi secara umum soal Covid-19. Ternyata yang sangat penting dari Kominfo itu adalah data penerima bantuan yang diberikan sesuai keadaan sebenarnya. Makasih Diskominfo sudah gerak sesuai harapan,” ungkapnya.
Steve menyampaikan ungkapan syukurnya atas kinerja Diskominfo DIY yang sudah progresif dalam menyampaikan informasi dan pengembangan teknologi. Menurut Steve Diskominfo DIY harus mampu menyelaraskan penggunaan single channel dan multi channel dalam penyampaian data informasi.
“Ini Covid-19 sudah terdeteksi di Jogja sejak Maret, informasi yang beredar sangat macam-macam, bahkan ada yang hoax juga. Inilah peran pentingnya teknologi, sehingga informasi edukasi dan sosialisasi dapat terus disampaikan tanpa memerlukan pertemuan tatap muka. Saya harap data rincian kasus (Covid-19) dapat diperbarui sesuai dengan istilah yang baru,” jelas Steve.
Aplikasi Jogja Pass
Terus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, Rony mengatakan dalam waktu dekat Diskominfo DIY akan meluncurkan aplikasi Jogja Pass. Aplikasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk melakukan tracking dan screening secara perorangan kepada orang yang berpergian ke suatu tempat wisata di Jogja.
Melalui aplikasi Jogja Pass diharapkan masyarakat dapat melakukan screening mandiri dan jujur dengan kondisi kesehatan diri dan keberadaan terkini. Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman serta bisa menjaga orang-orang di sekitar tempat wisata tersebut.
“Ada QR code pribadi yang discan oleh pengelola wisata, sehingga mereka tahu siapa yang datang dan kondisinya bagaimana. Nantinya pusat wisata memiliki maksimal batasan pengunjung, dari QR code ini kita bisa tahu jumlahnya sudah berapa. Kita juga bisa tracking bilamana terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Ada berbagai macam fitur yang bisa dimanfaatkan masyarakat seperti informasi pusat kesehatan terdekat dan peta situasi kerumunan terdekat,” ungkap Rony menjelaskan aplikasi Jogja Pass.
Steve sangat mengapresiasi inisiatif dari Diskominfo DIY ini yang membantu masyarakat dan warga sekitar lingkungan wisata merasa aman dan tenang. Menurutnya upaya ini merupakan langkah yang tepat dilakukan dalam menghadapi era kehidupan baru ini (new normal).
Inovasi Data Informasi
Steve menanggapi bahwa aplikasi ini dapat dikembangkan dengan data telco dan dikolaborasikan dengan data lainnya. Menurutnya sebagai provinsi yang cukup ikonik sebagai pusat pendidikan dan wisata, Pemda DIY seharusnya memiliki platform data analytics dengan berbagai dinas (OPD) untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan. Menurutnya big data analytics ini dapat membuat DIY terkesan lebih istimewa.
“Aplikasi ini bisa dikembangkan dengan data telco, bisa dikolaborasikan dengan data lain. Big data analytics ini penting untuk mengambil keputusan dan semakin membantu Jogja lebih istimewa,” ungkap Steve.
Kepada masyarakat, Steve berpesan untuk tetap waspada dan mematuhi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Steve berharap selama vaksin maupun anti virus belum ditemukan, masyarakat dapat terus menjaga diri dan mematuhi protokol Covid-19 dalam kegiatan sehari-hari. Steve juga berpesan agar masyarakat mengakases informasi valid melalui website corona.jogjaprov.go.id
“Cari informasi valid di Jogja dari websitenya, dari media sosial yang sudah diverifikasi langsung oleh gugus tugas Covid-19. Kita juga cari berita yang valid dan sudah akurat. Stop dengan tidak menyebarkan pesan-pesan yang belum valid dan akurat apalagi melalui pesan whatssapp. Mudah-mudahakan media juga bantu pemerintah memberi informasi yang tepat dan bermanfaat,” ungkap Steve. (fda)
Leave a Reply