Jogja, dprd-diy.go.id – Komisi A DPRD DIY menggelar raker (rapat kerja) mengenai pembahasan RAPBD DIY TA 2022 pada Senin (19/10/2021). Rapat ini dipimpin oleh Eko Suwanto, Ketua Komisi A dan dihadiri oleh anggota Komisi A, Kepala BPKA DIY, Kepala Bappeda DIY, Kepala Biro Organisasi DIY serta Inspektorat DIY yang dilaksanakan secara telekonferensi melalui Zoom Meeting.
Pada raker kali ini, Eko menyampaikan bahwa pada RAPBD tahun 2022 terdapat dua kegiatan terkait Sinau Pancasila yaitu mengenai review kurikulum dan adanya produk digital guna memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar.
“Yang pertama di bulan Januari yaitu review kurikulum, bisa semacam FGD (Forum Group Discussion), workshop atau seminar untuk merumuskan kurikulum yang tepat dengan me-review yang sudah jalan 4 tahun terakhir ini, nanti bagusnya yang mana dipertahankan dan mana yang harus diperbaharui,” ujar Eko.
“Kemudian yang kedua adalah karena kurikulumnya diperbaharui, maka boleh jadi nanti skema penganggarannya juga akan berubah. Salah satu yang kita dorong yakni ada produk digital untuk memudahkan siswa belajar,” imbuh Eko.
Siti Nurjanah, anggota Komisi A mengapresiasi atas respon TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) yang nantinya dapat segera mengoordinasikan tentang anggaran dari Sinau Pancasila dan juga sangat mendukung dari adanya program Sinau Pancasila tersebut.
“Saya mengapresiasi atas respon TAPD yang nantinya dapat segera mengakomodir atau mengoordinasikan tentang anggaran dari Sinau Pancasila,” ungkap Siti.
Dalam pembahasan ini, perwakilan dari Satpol PP menyampaikan rencana anggarannya untuk tahun 2022 yang terdiri dari tiga program yang berasal dari APBD dan dana keistimewaan.
“Anggaran yang kami usulkan sebesar 31.724.379.749 miliar rupiah yang terdiri dari tiga program, dua program di APBD dan satu program di dana keistimewaan. Program penunjang urusan daerah provinsi dengan anggaran sebesar 18.922.812.913 miliar rupiah, kemudian program peningkatan ketentraman dan ketertiban umum sebesar 3.801.596.836 miliar rupiah. Jadi total sebesar 22.724.379.749 miliar rupiah, sedangkan program di dana keistimewaan sebesar 9 miliar itu merupakan program penyelenggaraan keistimewaan di Yogyakarta perihal urusan kebudayaan,” paparnya.
Eko memberikan respon terkait pemaparan dari perwakilan Satpol PP tersebut mengenai SAR Rescue Istimewa termasuk infrastrukturnya agar penganggarannya dapat dipindahkan dan dipisahkan dari APBD ke dana keistimewaan, sehingga anggaran yang ada di APBD dapat dialokasikan untuk peningkatan sumber daya maupun peningkatan sarana prasarana yang ada di lingkungan Satpol PP.
Pada akhir pembahasan ini, Eko memberikan kesimpulan terkait Sinau Pancasila dikarenakan masih adanya pandemi covid dan sehubungan budget constraint.
“Jadi bisa kita simpulkan, untuk Sinau Pancasila tahun anggaran 2022 sasarannya sejumlah 3.840 orang yang dilaksanakan dalam 128 kegiatan yang dihadiri peserta 30 orang per kegiatan,” jelas Eko. (dta)
Leave a Reply