Komisi B Tinjau Pengembangan UMKM dan Kawasan Wisata Kampung Mataraman

Bantul, dprd-diy.go.id – Komisi B DPRD DIY melaksanakan kunjungan kerja ke Kampung Mataraman, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, pada Selasa (29/7//2025). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung potensi UMKM dan pengembangan kawasan wisata berbasis budaya serta pemanfaatan Dana Keistimewaan (Danais).

Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi B, Dr. Danang Wahyu Broto, S.E., M.Si., didampingi Sekretaris Komisi B, Wildan Nafis, S.E., M.H., serta sejumlah anggota lainnya. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Lurah Panggungharjo, pengelola Kampung Mataraman, serta perwakilan dari Dinas Pariwisata DIY.

Dalam sambutannya, Danang menyampaikan apresiasi atas konsep Kampung Mataraman yang tidak hanya menghadirkan objek wisata dan kuliner tradisional yang lengkap, tetapi juga menunjukkan keberhasilan Kalurahan Panggungharjo sebagai desa unggulan yang mampu membangun diri secara mandiri, hingga menjadi referensi kajian dan studi lapangan bagi berbagai universitas.

“Saya kira Kampung Mataraman cukup menarik. Menyajikan tidak hanya objek wisata, tapi juga kuliner desa yang lengkap. Ini bisa menjadi role model bagi kelurahan-kelurahan lain,” ungkap Danang.

Ia juga mengatakan bahwa Kalurahan Panggungharjo terbukti mampu membangun dirinya secara mandiri dan menjadi desa wisata yang inspiratif. Bahkan telah menjadi referensi berbagai universitas dalam mengkaji pengelolaan desa.

Sementara itu, Wildan Nafis menjelaskan bahwa Kampung Mataraman merupakan contoh keberhasilan pengelolaan kawasan wisata berbasis budaya dan ekonomi lokal.

“Perjuangan membangun Kampung Mataraman ini tidak mudah. Butuh proses panjang dan dukungan lintas sektor, termasuk dari sisi anggaran. Kini sudah berjalan baik, tinggal bagaimana ke depan bisa meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat,” terang Wildan.

Anggota Komisi B, Muh. Ajrudin Akbar S.Sos., menambahkan bahwa Panggungharjo patut diapresiasi karena mampu menarik wisatawan meski tanpa potensi wisata alam. Ia menyebut Dana Keistimewaan yang diterima desa ini dalam tiga tahun terakhir mencapai Rp700 juta hingga Rp1 miliar per tahun.

“Strategi pengembangan wisata berbasis budaya dan ekonomi lokal di sini patut dijadikan acuan. Kami ingin model seperti ini bisa direplikasi oleh desa-desa wisata lainnya,” ungkapnya.

Lurah Panggungharjo menyampaikan bahwa pengembangan desa saat ini difokuskan pada penguatan UMKM yang dinilai lebih tangguh terhadap fluktuasi ekonomi, dengan pariwisata sebagai pintu masuk utamanya. Ia menjelaskan bahwa desa tengah mengembangkan kawasan baru Karang Kitri seluas 4 hektar yang mengangkat konsep hubungan manusia dan alam.

Kampung Mataraman kini menjadi pusat aktivitas ekonomi warga, termasuk dapur utama program Makan Siang Gratis sebanyak 2.700 porsi per hari. Hasil PAD desa juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan lainnya. Meski begitu, penguatan BUMDes masih menjadi fokus pembenahan.

Desa juga menjalin kerja sama dengan PSSI untuk revitalisasi lapangan bola, serta menyiapkan program smart farming guna menarik minat generasi muda terhadap sektor pertanian dan peternakan.

“Kalau desa ingin maju, kuncinya adalah transparansi,” tegas Lurah Panggungharjo.

Komisi B DPRD DIY menyatakan bahwa kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen untuk mendorong pembangunan desa berbasis potensi lokal yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat sinergi antara lembaga legislatif, eksekutif, dan masyarakat. (ezh/cc)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*