Jogja, dprd-diy.go.id – Komisi A DPRD DIY melakukan kunjungan kerja lapangan ke Korwil VII Search and Rescue (SAR) Satlinmas Istimewa, di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta pada Selasa (7/1/2020) Guna mendukung Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata, DIY telah memiliki SAR Satlinmas Istimewa. Namun, jumlah personilnya terbatas. Begitu pula kualitas SDM dan sarana prasarana yang dimiliki masih memerlukan peningkatan.
“Pembaruan sarana teknologi informasi, menjadi salah satu agenda utama guna meningkatkan kinerja SAR Satlinmas Istimewa ,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, usai bersama anggota Komisi A lainnya.
Secara kelembagaan, berdasarkan Pergub No 4 Tahun 2019, SAR Satlinmas Istimewa berada di bawah Satpol PP DIY. Dengan tugas pokok membantu upaya SAR korban bencana maupun kecelakaan, mendukung upaya penanggulangan bencana, ikut menjaga ketertiban umum. Jumlah personil SAR Satlinmas Istimewa saat ini tercatat 328 orang.
“Jumlah tersebut tentu belum cukup ideal, mengingat cakupan tugas mereka meliputi sekitar kawasan gunung Merapi di Utara dan sepanjang pantai selatan DIY memerlukan personel yang kuat dan jumlahnya proporsional terhadap tugas yang dilaksanakan,” papar politisi muda PDI Perjuangan Eko Suwanto.
Lebih lanjut Eko Suwanto mengungkapkan, DIY memiliki garis pantai sepanjang 126 kilometer. Jika kemampuan satu pos tak lebih dari 10 kilometer, maka sekurang-kurangnya untuk pantai selatan saja memerlukan 25 pos, tentu memerlukan personel yang memadai.
Karena itulah Komisi A DPRD DIY merekomendasikan pembaruan sarana teknologi guna mengatasi kekurangan personil tersebut. Terutama teknologi informasi berupa sarana internet serta CCTV.
“Keberadaan teknologi tersebut kami yakini akan mampu mengefisienkan minimnya jumlah personil. Ke depan perlu difasilitasi free wifi disetiap pos, CCTV serta untuk mendukung peningkatan SDM harus diadakan literasi digital tentang tugas SAR Satlinmas Istimewa. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah peningkatan kesejahteraan personel SAR Satlinmas Istimewa. Insentif yang diberikan ya minimal harus diatas UMP,” tandas Eko Suwanto.
Selain berbagai persoalan tersebut, Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY Suwardi menyoroti minimnya jumlah personil perempuan. Korban bencana atau kecelakaan, imbuh Suwardi, tentu saja tidak hanya kaum pria. Karena itu, diperlukan tambahan anggota perempuan.
“Secara keseluruhan, mereka juga memerlukan dukungan pendidikan maupun pelatihan guna meningkatkan kualitas sebagai anggota SAR,” tegas politisi Golkar itu.
Sedangkan Sekretaris Komisi A DPRD DIY Retno Sudiyanti menegaskan perlunya dukungan peralatan dan sarana prasarana.
“Hal lain, selain kelengkapan peralatan, pemeliharaan alat-alat yang dimiliki juga perlu diperhatikan,” pungkas Retno Sudiyanti. (dap)
Leave a Reply