Jogja, dprd-diy.go.id – Pariwisata akan dijadikan basis kekuatan pembangunan di DIY. Hal tersebut diutarakan kepala Bappeda DIY, Tavip Agus Rayanto saat menjadi narasumber publik hearing RAPBD DIY Tahun anggaran 2017, Senin, (14/11/2016) . Sebesar 35% kontribusi terbesar DIY berasal dari pariwisata. Karenanya DIY terkadang dilanda kemacetan, tapi di sisi lain perekonomian DIY meningkat. Sektor kedua, setelah pariwisata adalah perdagangan.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke DIY menjadikan hotel menjadi tempat pilihan yang nyaman untuk menginap. Kerajinan dan souvenir menjadi dagangan yang dipilih wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh. Begitu juga dengan makanan-makanan produksi Yogyakarta. Hal tersebut menjadikan bidang industri pengolahan menempati peringkat ketiga sebagai kontributor pembangunan DIY. Adapun yang ke empat ialah transportasi. Transportasi banyak digunakan wisatawan untuk menjelajahi tempat-tempat yang di inginkan. Terakhir, Infokom (Informasi Dan Komunikasi).
Adapun terkait konsep ditahun mendatang, Tavip menyebut dengan tema Jogja Gumregah. Terdapat tiga komponen yang akan diupayakan untuk mewujudkan Jogja Gumregah yakni; meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan ketimpangan dan kemiskinan. Tavip menyebut peningkatan pertumbuhan ekonomi di DIY tidak diimbangi dengan penurunan ketimpangan dan kemiskinan. Hal tersebut disebabkan tenaga kerja yang dibutuhkan memiliki legalitas formal yang kebanyakan berasal dari kalangan menengah. Artinya, Tavip menyebutkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dinikmati oleh kalangan tertentu dan tidak merata. Sehingga, terjadilah ketimpangan. “Yang kaya semakin kaya, dan yang miskin tetap miskin.” Jelasnya. (S)
Leave a Reply