Jogja, dprd-diy.go.id – Saat ini Pemerintah Daerah DIY tengah melaksanakan vaksinasi kepada pelayan publik di DIY. Pembajun Setyaningastutie, Kepala Dinas Kesehatan DIY menyampaikan bahwa tahap kedua ini masih berada di bawah 50% atau sebesar 33,8% pada dosis pertama dan 14,38% pada dosis kedua dari total 334.754 pelayan publik yang dapat menerima vaksin.
Sementara vaksinasi bagi lansia di DIY baru terlaksana sebanyak 9,16% untuk dosis pertama dan 0,22% untuk dosis kedua dari total tercatat 295.349 lansia. Pembajun mengungkapkan saat ini Pemda DIY masih terus mengupayakan pemberian vaksin bagi lansia. Menurut Pembajun banyak lansia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
“Yang lansia ini memang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi kita. Lansia ini sesuai pedoman memang harus dilaksanakan lebih aman atau lebih hati-hati,” tutur Pembajun pada Jumat (26/03/21).
Ia mengungkapkan bahwa kendala dalam pemberian vaksin adalah belum banyak rumah sakit umum di kabupaten dan kota di DIY yang membukan pendaftaran vaksinasi dalam jumlah banyak karena keterbatasan dokter dan vaksinator.
Pembajun menambahkan seharusnya vaksinasi untuk lansia dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit. Sementara dua kabupaten masuk melaksanakan vaksinasi khusus lansia di masing-masing puskesmas.
Selain itu, kendala vaksinasi bagi lansia berjalan lambat karena sedikitnya pendataan lansia yang tidak melek teknologi. Banyak lansia yang tidak menggunakan telepon genggam sehingga menyulitkan dalam pendataan.
“Sebenarnya kalau untuk HP (handphone) itu bisa menggunakan HP orang lain misal anaknya atau orang lain, bisa dibantu untuk pendataan ya,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan vaksinasi untuk lansia di DIY selesai pada bulan Juni-Juli. Ia mengimbau agar lansia dapat didampingi oleh anggota keluarganya untuk mendaftarkaan diri dan pendataan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Pembajun mengatakan bahwa ke depan rumah sakit di kabupaten dan kota akan didorong untuk meningkatkan target harian vaksinasi kepada lansia. Sebelumnya hanya bisa melayani 2-3 lansia, namun target akan ditingkatkan menjadi 100-200 lansia per harinya.
Ia menambahkan selanjutnya selain menargetkan kepada TNI-POLRI serta para pekerja media, pihaknya juga akan menargetkan vaksinasi bagi tenaga pendidik, pelaku pariwisata, dan UMKM.
“Ini data per 25 Maret kemarin. Kalau untuk tahap pertama yang diperuntukkan bagi tenaga medis sudah selesai. Sekarang kita berupaya mempercepat pemenuhan target pada tahap kedua. Salah satunya dengan mengadakan vaksinasi massal,” terangnya.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A menyampaikan bahwa proses percepatan pemulihan ekonomi harus sejalan dengan capaian kinerja dari tim satgas Covid-19. Ia berharap agar seluruh prosesnya dapat berjalan dengan trasnparan dan sesuai dengan target.
“Saya harap vaksinasi ini dapat menjadi semangat baru terkait penanganan Covid-19 di DIY,” ungkapnya.
Menurut Eko, Pemda DIY seharusnya dapat memberikan dana operasional dan fasilitas bagi satgas Covid-19 di tingkat desa hingga RT. Eko mengatakan dukungan ini penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tingkat paling bawah.
Eko melihat masih longgarnya pengawasan terhadap kebijakan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kontrol di perbatasan harus diperketat, karena kalau di RT RW dipekerketat tapi di perbatasan tidak ada kontrol maka sama saja,” imbuh Eko. (fda)
Leave a Reply