Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Siswa SMP IT Masjid Syuhada Kunjungi DPRD DIY

Jogja, dprd-diy.go.id – Drs. Imam Pratanadi, M.T., Sekretaris DPRD DIY menerima langsung kunjungan siswa SMP-IT Masjid Syuhada di Ruang Badan Anggaran lt 2 pada hari Jum’at (15/12/2023). Kunjungan siswa-siswi SMP-IT Masjid Syuhada didampingi oleh Kepala Sekolah dan para guru. Pihaknya menjelaskan maksud kunjungan studi sebagai penguatan profil pelajar Pancasila bagi siswa SMP-IT Masjid Syuhada bertema Suara Demokrasi.

Imam menjelaskan terkait dengan DPRD, yang setiap anggotanya akan diberikan amanah dan kemudian harus dijalankan sesuai dengan sila ke-4 Pancasila. Salah satu kebijakan yang menjadi tekanan pada hidmat dan kebijaksanaan. Karena kewenangan ketika menjadi wakil rakyat membuat program di DIY. Program hukum yang akan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga harus memiliki hidmat dan kebijaksanaan didapat dari ilmu pengetahuan dan pengalaman. 

Selanjutnya pemaparan mengenai pemerintah daerah yang menjadi penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemda dan DPRD yang disesuaikan dengan asas ekonomi dan tugas pembantuan yang dimaksud dalam UUD 1945.

“Kedudukan eksekutif dan legislatif sejajar dalam Pemda. Hubungan kerja berdasarkan asas kemitraan yang sejajar. Melalui persetujuan bersama dalam pembentukan perda sehingga dibentuk pansus dan dibahas Penyampaian KPJ oleh DPRD. Persetujuan kerja sama yang akan dilakukan pemda Rapat konsultasi DPRD ke gubernur secara berkala Ketentuan perundang-undangan,” jelas Imam.

Kunjungan ini juga dihadiri oleh Kesbangpol yang turut serta memaparkan materi bagi para siswa. Semua terlihat antusias. Siswa menyimak materi yang disampaikan dan mmberikan pertanyaan kepada para pemateri.

“Masih anak SMP apakah anak SMP boleh ikut berpolitik secara aktif? Jika boleh seperti apa? Jika tidak bagaimana agar bisa berkontribusi bagi negara indonesia?” tanya Yusuf, salah seorang siswa.

Kemudian dipaparkan oleh Kesbangpol bahwa siswa SMP belum diperbolehkan dalam berkampanye. Dan harus memiliki literasi yang tinggi untuk memahami visi dan misi kandidat calon pemimpin.

“Belum boleh untuk berkampanye. Sehingga karena belum bisa memilih  bisa melihat calon wapres dan presiden dengan menggali visa misinya. Sehingga ketika melihat berita harus dilihat dulu kebenarannya. Belajar secara mandiri maupun bertanya dengan yang berpengalaman. Jangan menyebarkan berita bohong dan isu, pelajari visi misi pasangan yang ada,” Jelas Wahyu dari Kesbangpol.

Kunjungan ini memberikan banyak pengetahuan kepada para siswa melalui paparan materi dan adanya sesi diskusi tanya jawab. Melalui kunjungan ini, diharapkan siswa dapat memperkuat pemahaman mengenai nasionalisme dan Pancasila. (bnt)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*