Pimpinan DPRD DIY Terima Kunjungan dari Komisi E DPRD Sulawesi Selatan

terima kunjungan dari DPRD Sulawesi Selatan

Jogja, dprd-diy.go.id – Suharwanta Wakil Ketua DPRD DIY menerima kunjungan dari Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (25/02/2020). Kunjungan Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka konsultasi terkait bidang Pendidikan, Kesehatan dan Sosial.

Ince Langke Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulawesi Selatan memimpin rombongan. Ince menyampaikan kedatangan rombongan dengan tujuan untuk konsultasi dan berdiskusi agar mendapat sesuatu meteri atau informasi yang mungkin dapat di terapkan di Sulawesi Selatan.

Ince mengajukan beberapa pertanyaan besar, diantaranya dalam bidang pendidikan yaitu bagaimana strategi pemerintah DIY dalam pelaksanaan kebijakan nasional konsep kemerdekaan belajar. Bidang kesehatan Ince menanyakan terkait isu yang sedang hangat yaitu bagaimana strategi pemerintah DIY mencegah dan menanggulangi permasalahan virus Corona. Bidang sosial berfokus pada kebijakan apa yang dilakukan pemerintah DIY dalam menangani permasalahan kemiskinan dan kesenjangan sosial. Diskusi berkembang sangat interaktif, Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggali lebih jauh kebijakan pemerintah DIY di tiga bidang tersebut.

Hadir pula dalam kunjungan ini Mulyati Yuni Pratiwi (Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga DIY), Siti Badriah (Dinas Kesehatan DIY) dan Endang Iriyanti (Dinas Sosial DIY). Harapannya perwakilan dari tiga dinas terkait ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan serta berdiskusi terkait bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial.

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, Mulyati menjelaskan pemerintah DIY menindaklanjuti konsep yang diusung oleh Mendikbud. Pada dasarnya konsep ini adalah memberikan kebebasan kepada guru di kelas dengan penyederhadaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Zonasi juga tidak lagi dilakukan dengan hitungan radius tetapi dengan penentuan desa-desa yang masuk zonasi. Selain itu, zonasi pemetaan bagi guru bermutu/bersertifikasi di beberapa sekolah dengan harapan tidak terjadi ketimpangan paradigma sekolah favorit dan tidak. Sistem pendidikan di Yogyakarta terdapat penanaman nilai-nilai karakter sesuai dengan Perda No 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya. Tak lupa pula Mulyati menyampaikan bahwa masyarakat berkontribusi dalam Pendidikan.

Bidang kesehatan terkait virus corona yang saat ini hangat diperbincangkan, Siti menjelaskan bahwa pemerintah DIY mengeluarkan larangan kepada masyarakat Yogyakarta agar tidak bepergian ke Wuhan. Pemerintah juga terus memperbarui informasi untuk disampaikan kepada masyarakat, pemerintah juga memasang alat pendeteksi virus corona di dua bandara di Yogyakarta. Lebih lanjut pemerintah DIY juga gencar mengkampanyekan gerakan masyarakat sehat. Terkait dengan fasilitas, telah disiapkan dua rumah sakit Sardjito dan Panembahan Senopati yang digunakan dalam penangan jika ada yg diduga terinfeksi virus corona. Dinas Kesehatan menyuarakan upaya promotif dan preventif bukan hanya dalam masyarakat tetapi juga di institusi dengan adanya program sepuluh kampus sehat.

Terkait dengan bidang sosial, Endang menjelaskan upaya dalam memperkecil kemiskinan dengan cara skema bantuan keuangan khusus langsung ke kabupaten atau kota, harapannya masyarakat dapat membangun usaha produktif dan mandiri. Selain itu, Suharwanta menambahkan bahwa memang masih terjadi ketimpangan di selatan Yogyakarta, pemerintah sedang fokus ke arah untuk menyeimbangkan dengan bagian utara. Pemerintah juga memberikan bantuan pembangunan rumah bagi mereka yang belum memiliki rumah atau yang sudah memiliki rumah namun tidak layak huni, tambah Suharwanta.

“Kami menyambut bahagia kedatangan bapak ibu dari Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, semoga apa yang menjadi tujuan bapak dan ibu ke sini bisa tercapai,” tutur Suharwanta. (na)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*