Jogja, dprd-diy.go.id – Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar dalam perekonomian DIY, di tengah situasi yang semakin membaik ini, masyarakat terus mengejar dalam upaya recovery ekonomi. Upaya ini tentu harus dipersiapkan dengan matang dan membutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
Danang Wahyu Broto, Anggota Komisi B mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini berdampak sangat luar biasa dengan berbagai kontraksi dan pertumbuhan ekonomi sempat menurun. Saat ini situasi sudah berangsur-angsur membaik dan Danang berharap pemerintah daerah dapat menyejahterakan masyarakat DIY. Ia juga mengatakan bahwa ada kaitan antara inflansi dan pergerakan sektor UMKM DIY.
“Kami dari kebijakan DPRD khususnya Komisi B yang membidangi perekonomian dan keuangan daerah ini menjadi konsen kita, bagaimana recovery ekonomi DIY bisa segera bangkit dan semakin kuat sehingga harapan kami program-program yang nantinya tidak hanya di tahun ini. Tetapi setelah nanti gubernur dan wakil gubernur dilantik lagi pada tanggal 10 Oktober,” ungkapnya pada tayangan Bicara Jogja Istimewa TATV.
Harapannya adalah tahun 2023 dan seterusnya program-program yang menjadi visi dan misi gubernur ini bisa teralisasikan dengan baik. Harapannya tentu agar program-program bisa dirasakan masyarakat dan konkrit bisa menjadi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan.
Kemudian Srie Nurkyatsiwi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM yang juga menjadi narasumber menanggapi soal bangkitnya sektor UMKM pasca pandemi. Disampaikannya UMKM yang paling banyak diminati di DIY yaitu kuliner dan fashion. Meskipun begitu, Srie mengatakan akan memfokuskan potensi daya ungkit mana yang lebih cepat untuk inflansi perekonomian DIY.
“Mindset jika ada para pelaku UMKM yang susah untuk bangkit harus berjuang dan melihat pada peluang, oleh karena itu pemerintah hadir dengan membuka bussiness case-nya seperti apa dan mengubah mindset-nya dengan menentukan frame apa yang sebenarnya ingin dituju,” ujar Srie, Kamis (15/09/2022).
Danang juga merespon pergerakan usaha pasca pandemi ini sudah mulai terlihat dan ia yakin karena sudah mengetahui tugas pokok dan fungsi yang ada di komisi B yang sudah sistematis. Danang juga menjelaskan ada tiga pokok permasalahan UMKM yaitu yang pertama permodalan, dimana modal seolah-olah seperti pemberian dana subsidi, namun kenyatannya modal adalah sebuah jaringan. Kemudian, yang kedua yaitu pemasaran digitalisasi. Ketiga, Manajemen keuangan di mana perlunya kesadaran bagaimana cara mengatur dana usaha yang baik. (ae)
Leave a Reply