Komisi A Tinjau dan Dengarkan Keluhan Badan Diklat

Bantul, dprd.diy.go.id – Senin, (30/05/16), DPRD DIY Komisi A berkunjung ke Badan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) DIY. Dikoordinotori Wakil Ketua Komisi A Sukarman, kunjungan bertujuan untuk meninjau kegiatan Badan Diklat. Moedji Raharjo Kepala Badan Diklat menyatakan, terdapat enam kelas yang digunakan untuk diklat. Moedji berharap bahwa kegiatan Diklat dapat mendorong peningkatan tata kelola pemerintahan. “Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam hal pelaksanaan diklat.”Ucap Moedji.

Di antara kendala tersebut, minimnya akses internet, sehingga pembelajaran tidak sampai pada praktek. Moedji mencontohkan program “SMS Gateway’’ yang hanya menampilkan gambar dan tidak langsung dipraktekkan saat diklat. Kegiatan diklat ini dituntut membawa perubahan “Misal yang dilakukan Puskesmas Piyungan dengan SMS Gateway.” Kata Moedji. Moedji menjelaskan dengan adanya SMS Gateway, masyarakat tidak perlu menunggu lama saat berobat, karena SMS Gateway menyediakan pelayanan dokter yang waktunya telah ditentukan.

Merespon hal tersebut Sukarman menilai akan pentingnya penambahan akses internet, agar pembelajaran dapat tersampaikan dengan maksimal. Hal yang sama disampaikan Rendardi akan pentingnya penambahan akses internet. Rendardi yang juga anggota Komisi A menilai internet merupakan kebutuhan di era modern.

Selain akses internet, Moedji juga mengeluhkan pembangunan fasilitas yang kurang memadai, seperti belum adanya ruang pertemuan. “Sebenarnya sudah ada anggaran dan rencananya baru akan dilaksanakan di tahun 2017.” Tambahnya. Meskipun demikian, Sukarman berharap pembangunan gedung pertemuan tersebut dapat dilaksanakan sesegera mungkin.

Adapun terkait konsep, Moedji menjelaskan akan membangun gedung pertemuan yang ramah dan berbasis alam. “Harapannya, yang diklat akan merasa senang, nyaman, dan aman dalam menjalani diklat.” Ungkap Moedji menjelaskan.

Usai mendengarkan pemaparan Moedji, Komisi A diajak melihat fasilitas serta kegiatan yang sedang berlangsung. Di anataranya tanah yang akan dibangun gedung pertemuan, ruang makan dan kelas-kelas yang digunakan Diklat.